Feeds:
Pos
Komentar

Archive for September, 2008

Memahami “Bail Out”

“Bail out is yet another example of socialism for the rich which has been the gain that is always been played … ”

– Nader

“… when people talk about globalization of the economy, remember that the nanny State has to be very powerful in order to bail out the rich …”

“Well, that`s really existing free market theory, powerful government to protect the rich, and market discipline tough love for everyone else… ”

– Noam Chomsky, “Free Market Fantasies”

Read Full Post »

Belum tahu nilai kebenarannya … tapi analisa berikut menarik … 😀

Berikut Afshin Rattansi & Max Keiser interview:

Read Full Post »

Kalau ternyata teori controlled demolition itu benar, rasanya akan
terjadi perubahan besar pada opini masyarakat dunia.

Dulu kita ingat, dengan berlandaskan “peristiwa 9 11”, Bush dkk dapat
mengeksploitasi rakyat Amerika dan dunia untuk menjajah Afghanistan
dan Irak; harusnya Iran juga udah disikat kalau tak ada krisis
ekonomi.

Ketika ternyata landasan ini hanyalah tipuan, maka kita semua sadar,
bahwa kita semua sudah tertipu. Sebagaimana judul diskusi ini:
“Pemimpin, Perang dan Kebohongan”, bahwa mayoritas perang dibangun di
atas kebohongan: yaitu kebohongan dengan memanipulasi masyarakat demi
kepentingan agenda-agenda golongan mereka sendiri, yang ujung-ujungnya
duit.

Menurut saya, bukti-bukti semakin terungkap, sekalipun kebohongan
tersebut dibungkus serapih apapun yang didukung oleh para kaum
intelektual dan dana yang ekstrim kuat.

Dan, kebohongan itu terungkap dari cara yang tak diduga-duga; yang
membongkar kebohongan Bush bukan orang Islam, orang asia atau orang
Arab: melainkan para korban 9 11 sendiri
(http://agung-trisetyarso.blogspot.com/2008/09/press-for-truth.html)
dan bahkan Stephen Jones itu berasal dari kelompok gerejanya Bush
dkk.(CMIIW)

[Mengingatkan kita mirip kasus Firaun dan Nabi Musa; Firaun tak
menyangka bahwa yang akan menghancurkannya adalah anak asuhannya
sendiri …]

Kalau ini terungkap, maka rasanya dunia tak akan terkotak-kotak lagi
dengan “terorisme” dan “bukan terorisme”, sebagaimana yang
dipropagandakan Bush. Kita akan kembali menjalani kehidupan normal,
tanpa hidup dengan dibayangi rasa takut dan khawatir dari propaganda
Bush dkk.

Read Full Post »

“Bangkai pesawat dan gedung 20 lantai pada north tower wtc memiliki kecepatan
awal=0.

Kemudian ditahan oleh 90 lantai.

Kalau tidak ditahan oleh 90 lantai, maka free-fall dengan waktu 8
detik.

Realitanya, jatuh dalam waktu 9 detik; berarti hanya beda 1 detik
dengan free-fall.

Silakan jelaskan dengan pancake theory, torka
atau apalah dsb runtuhnya 90 lantai dalam waktu 1 detik.”

Read Full Post »

1. “Press for truth”. Riset yang dibuat oleh para ibu yang suaminya tewas di peristiwa “9 11”: 

http://agung-trisetyarso.blogspot.com/2008/09/press-for-truth.html

2. “9 11 Revisited”

http://agung-trisetyarso.blogspot.com/2008/09/9-11-revisited.html

Read Full Post »

Assalamu`alaykum ww

Ketika beberapa bulan yang lalu ke Salman, saya ketemu beberapa aktifis Salman dan (seperti biasa) mempropagandakan konsep inside jobs dan fabled enemies dalam peristiwa “9 11”.

Ternyata konsep “fabled enemies” ini menjadi painful questions bagi sebagian umat Islam; terutama bagi penggemar “Osama bin Laden”, Omar Bakri Muhammad, dkk.

Nafeez Ahmed dkk berpandangan (sebagaimana diungkapkan di http://reprehensor.gnn.tv/blogs/10710/Nafeez_Mossadeq_Ahmed_July_22nd_2005) bahwa “Osama bin Laden”, Muhammad Atta, Ziad Jarra bahkan Al-Qaeda adalah boneka-boneka ciptaan Invisible Government (CIA, Zionism dkk) yang dipergunakan kapan saja untuk memberikan citra jelek ke Islam.

Read Full Post »

Salah satu alasan manusia layak skeptis terhadap keterangan resmi pemerintah AS adalah disebabkan tidak adanya penjelasan yang memuaskan sekitar runtuhnya ketiga gedung tersebut.

Gedung WTC 1 runtuh dibawah waktu gerak jatuh bebas dari puncaknya (yaitu kurang 0.22 detik)

WTC 1 ditubruk pesawat pada lantai 98 … artinya masih ada 90 lantai lebih yang mampu menahan berat 20 lantai dan bangkai pesawat.

Gedung WTC 2 runtuh 2 detik lebih dari free-fall.

WTC 2 ditubruk pada lantai 82 … artinya masih ada 80 lantai yang mampu menahan bangkai pesawat dan 30 lantai.

Gedung WTC 7 runtuh 0,21 detik kurang dari free-fall.

Gedung ini tak disentuh sedikitpun oleh pesawat.

(WTC 1 dan 2 ditubruk oleh pesawat … sedangkan WTC 7 tidak sedikitpun (!))

Berikut sedikit rinciannya:

Free-fall dari puncak WTC adalah 9.22 detik. Tinggi WTC = 417 m (tanpa
antena, dengan antena = 526 m. tengok wiki) asumsi g =9.8 m/s^2.

s = 0.5 * a* t^2 = 0.5 * g* t^2
= 0.5 * (9.8 m/s^2) * (9.22)^2
= 0.5 * 9.8 * 85.102 m = 417 m.

(Tinggi WTC adalah 417 m -> lihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/World_Trade_Center)

Dengan cara yang sama, untuk WTC 7 membutuhkan 6.79 detik untuk ketinggian 226 m.(http://en.wikipedia.org/wiki/7_World_Trade_Center)

Berapa waktu runtuhnya WTC 1 (north tower)?

9 detik

Berapa waktu runtuhnya WTC 2 (south tower)?

11 detik

(silakan lihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Collapse_of_the_World_Trade_Center)

Berapa waktu runtuhnya WTC 7?

7 detik

(http://en.wikipedia.org/wiki/7_World_Trade_Center)

Jadi, ketiga gedung itu runtuh dalam waktu yang kurang dari free-fall
dari puncak WTC.

Pertanyaan selanjutnya:

1. Apakah Hukum Newton tidak berlaku di kasus WTC 9 11?

2. Kalau berlaku … berarti dibutuhkan gaya lain yang dapat mempercepat keruntuhan … dan gaya yang paling mungkin adalah berasal dari controlled demolition.

Read Full Post »

Terorisme tidak pernah diajarkan di dalam Islam … justru orang yang tak suka Islam selalu ingin menjuruskan umat Islam kepada terorisme.

Sayang sekali, ada saja saudara2x kita yang masuk perangkap ini.

Berikut pesan Syaikh Shuraim, yang merupakan Imam Masjidil Haram, untuk menjauhi terorisme.

Read Full Post »

Read Full Post »

http://eramuslim.com/atk/bps/8911113959-paradok-kehidupan.htm

… Lebih ironi lagi. Mereka yang dahulu sangat sibuk mengurusi anak-anak muda, dan memberikan arahan, membina, dan mendidik, kini mereka tak nampak lagi. Mereka telah pergi. Pergi menjalani peran baru. Mereka menjadi politisi. Mereka sibuk dengan urusan poliltik. Mereka sibuk dengan urusan kekuasaan. Mereka sibuk dengan hitungan-hitungan angka. Mereka sibuk. Sangat sibuk. Mereka mereguk dan menikmati hasil kekuasaan. Mereka menikmati kehidupan baru. Mereka menikmati dengan peran baru itu. Mereka tak tertarik dengan peran yang lama. Mengarahkan, membina dan mendidik anak-anak muda, yang sangat menentukan masa depan. Mereka memilih hasil yang cepat dan konkrit, dan segera dinikmati. Mereka tak lagi memerlukan peran masa lalu. Inilah jalan menuju bencana masa depan Indonesia…

Read Full Post »

Older Posts »