Sekali lagi, saya cuma bisa jadi tukang marah-marah dan cuma bisa memberikan komen … tapi mungkin dengan menyebarkan informasi ini, bisa menjadi awal bagi kita semua untuk mencoba memperbaiki keadaan.
Sebagai seorang Ayah dari seorang putri, saya sangat khawatir dengan lingkungan yang kelak akan membesarkan putri saya itu …
Turut berduka cita atas matinya etika dalam berbisnis yang dilakukan para mobile operator …
1. Kasus Cinta Laura
Awalnya, dialek artis ABG Cinta Laura adalah ejekan di masyarakat.
Ketika awalnya tahu ada kasus seperti ini saya cukup kaget dan ketawa.
Tapi, ketika mengetahui ternyata ada provider yang malah membisniskan dialek artis tersebut, saya jadi mau nangis dan muntah.
Berikut beritanya:
http://uk.youtube.com/watch?v=hYkjQDk15RQ
2. Kasus JUDI SMS …
Saya dapat ini dari milis dewan pakar ICMI:
—-start here ——
Dari millis sebelah …
Inilah hasil industri televisi, mencetak artis instan dengan terbelit utang…
Rasanya sudah tidak memberi nilai tambah bagi masyarakat, yang jelas mobile operator paling diuntungkan selain para pemilik TV program tersebut.
Rasanya sudah tidak memberi nilai tambah bagi masyarakat, yang jelas mobile operator paling diuntungkan selain para pemilik TV program tersebut.
Inilah produk hedonisme.
Dua Hari yang lalu gw ketemu dengan salah seorang AFI (Akademi Fantasi
Indosiar). Selain lepas kangen (he..he) gw juga dapat cerita seru dari Kehidupan mereka.Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau ketika nongol di Teve, kehidupan artis AFI sangat memprihatinkan. Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah.
Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini buat menggenjot sms putera-puteri mereka. Bisa dipastikan tidak Ada satu pun kemenangan AFI. Itu yang berasal dari pilihan publik. Kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua mereka sanggup menghabiskan uang untuk sms. Orang Tua Alfin Dan Bojes abis 1 M. Namun mereka orang kaya, biarin aja.Yang kasian mah, yang kaga punya duit. Fibri (AFI 2005) yang tereliminasi di minggu-minggu awal kini punya utang 250 juta. Dia sekarang hidup di sebuah kos sederhana di depan Indosiar. Kosnya emang sedikit Mahal RP 500.000. Namun itu dipilih karena pertimbangan hemat ongkos transportasi. Kos itu sederhana (masih bagusan kos gw gitu loh), bahkan kamar mandi pun di luar. Makannya sekali sehari. Makan dua kali sehari sudah mewah buat Fibri. Kaga Ada dugem and kehidupan glamor, lha makan aja susah.Ada banyak yang seperti Fibri. Sebut saja intan, Nana, Yuke, Eki, DLL.Mereka teikat kontrak ekslusif dengan manajemen Indosiar. Jadi, kaga bisa cari job di luar Indosiar. Bayaran di Indonesiar sangat kecil. Lagian pembagian job manggung sangat tidak adil. Beberapa artis AFI seperti Jovita Dan Pasya kebanjiran job, sementara yang lain kaga dapat/jarang dapat job. Maklum artisnya sudah kebanyakan. Makanya buat makan aja mereka Susah. Temen gw malah sering dijadiin tempat buat minjem duit. Minjemnya bahkan cuma Rp 100.000. Buat makan gitu loh. Mereka Ga berani minjem banyak karena takut Ga bisa bayar.Ini benar-benar proyek yang tidak manusiawi. Para orang tua dan anak Indonesia dijanjikan ketenaran Dan kekayaan lewat sebuah ajang adu bakat di televisi. Mereka dikontrak ekslusif selama dua tahun oleh Indosiar. Namun tidak Ada jaminan hidup sama sekali. Mereka hanya dibayar kalo ada manggung. Itu pun kecil sekali, Dan tidak menentu. Buruh pabrik yang gajinya Rp 900.000 jauh lebih sejahtera daripada mereka. Nah acara ini Dan acara sejenis masih banyak, Pildacil juga begitu. Kasian orang tua Dan anak yang real antre berjam-jam untuk sebuah penipuan seperti ini. Seorang anak pernah menangis tersedu-sedu saat tidak lolos dalam audisi AFI. Padahal dia beruntung. Kalau dia sampai masuk, bisa dibayangkan betapa dia akan membuat orang tuanya punya utang yang melilit pinggang, yang tidak akan terbayar sampai kontraknya habis.Mungkin Ada yang tertarik buat ngangkat cerita itu ke media anda? Gw punya nomer kontak mereka. Gaya hidup mereka yang kontras dengan image publik kayanya menarik untuk diangkat. Ini juga penting agar anak-anak dan orang tua di Indonesia kaga tertipu lebih banyak lagi.JUDI SMS MENGGILAAAA ……Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara kontes-kontesan. Tengok saja misalnya AFI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantrik, dsb. Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit penyanyi terbaik. Acara ini hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS Premium.Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum — Setidaknya sampai saat ini. Mari Kita hitung. Satu kali kirim SMS biayanya –anggaplah– Rp 2000. Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb). Sisanya yang 40% untuk “Bandar” (penyelenggara) SMS. Siapa saja bisa jadi Bandar, asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per Hari Dan membuat program aplikasinya. Jika dari satu SMS ini “Bandar” mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak Rp 80.000.000.000 (baca: delapan puluh milyar rupiah). Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah ? Rumah senilai 1 milyar, itu artinya Bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya sebagai “biaya promosi”! Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali. Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan “siapa tahu” mendapat hadiah. Kata “siapa tahu” adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone. Pulsa ini dibeli pakai uang. Artinya: Kuis SMS adalah 100% judi.Begitu menggiurkannya bisnis ini, sampai-sampai Nutrisari membuat iklan yang saya pikir menyesatkan. Pemirsa televisi diminta menebak, “buka” atau “sahur”, lalu jawabannya dikirim via SMS. Ada embel-embel gratis. Ada kata, “dapatkan handphone… ” Saya bilang ini menyesatkan, karena pemirsa televisi bisa menyangka : “Dengan mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis (toll free), saya bisa mendapat handphone gratis”.Kondisi ini sudah sangat menyedihkan. Bahkan sangat gawat. Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB. Jika dulu, orang untuk bisa berjudi harus mendatangi agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak panah, sekarang orang bisa berjudi, hanya dengan beberapa ketukan jari di pesawat handphone!Tolong bantu sebarkan kampanye anti judi SMS ini. Tanpa bantuan anda, kampanye ini akan meredup dan sia-sia belaka. Regards.. |
hasil desain zionis di tahun 1889 adalah:
-Buat hiburan yang banyak, sebarkan gaya hidup hedonis
-perbanyak kontes
-buat umat Islam berkelahi diantara mereka sendiri
Naudzubillah, amit2 kalo anak saya sampe jadi seleb. sedih saya melihat orang tua dengan bangganya mendaftarkan anaknya di popularity contest.
kawan2 saya kerja di PH bahkan tak ingin anaknya jadi artis. kenapa? karena mereka tahu betapa melelahkannya dunia showbiz untuk anak2….belum efek lainnya…
permasalahannya adalah memang pemikiran masyarakat kita msih yang bersifat instan utk dpt keuntungan,kl mrk mau berpikir keras bhw kerja yg keras akan dpt hsl yg memuaskan mgkn mrk akan berfikir 2 atau 3 kali sblm trjrumus ke judi sms ini. Sln itu memang propaganda sang bandar sgt menggiurkan.Akhirnya, semua tgtg pd cr berfikir dan tingkat intelektualitas ssorg. sulit rsnya utk mencapai 100% krhsln dr kampanye ini, tp patut dicoba…Minimal kita tekankan pd klg dekat kita sendiri, sljtnya terserah anda..
Thank’s atas informasi yang sangat berguna ini.Ternyata menjadi seorang artis yang terikat kontrak eksklusif sangatlah tidak enak. Saya salut kepada anda yang telah mengkampanyekan hal ini.
ya…saya sendiri merasa teman yang sudah berlomba-lomba mengirim sms sudah dibodohi….
kenapa bangsa ini seperti ini…tidak ada sedikitpun keinginan untuk maju bersama dan menghalalkan segala cara untuk uang…
mari kita sadar dan sekali2 tidak apa lah menengok negara maju dan mengadopsi hal2 baik dari culture mereka…
Terima kasih atas informasinya, saya sangat setuju dengan informasi yang anda sampaikan. Semoga dengan adanya tulisan anda ini dapat memicu gerakan yang lebih besar untuk menangani masalah tersebut.
http://indramgl.wordpress.com
SMS model gituan sih sudah jelas gambling / judi, yang lebih dan sangat diuntungkan adalah pihak penyelenggara SMS semacam gituan, bayangkan saja tarif per-SMS Rp. 2000 nah klo dikalkulasi yg kirim 1jt org sudah berapa duit yang masuk…nah dari situ duit dijadikan “hadiah”. Mnrtku hadiah yg ditayangkan bisa saja “Fiktif” atau akal2-an bisa jadi nombok dulu… he he he jadi hati2 deh…..
[…] Bisnis tak Beretika para Mobile Operator […]
Smoga kelak ketika anak2 kita dewasa, situasinya gak sekacau sekarang. Kelak si Cinta Laura menikah dengan orang Jogja ( seperti saya ) kemudian dia akan diajarin bahasa kromo inggil..dan yang pasti memakai kebaya dan sanggul, biar bapak nggak nangis apalagi sampai muntah.
harusnya pembuat regulator sadar akan hal ini,
bukannya sadar, tetapi malah ikut bermain..
halah…
nasip nasip…
“mari bangkit dan berbagi untuk orang lain”
masdhenk.wordpress.com
regulasinya gak jelas dan regulatornya juga ikutan main…
halah..
Tanya ken….apa… 😐
Heran dech. Bisanya ketipu… Duh…
Orang-orang di pemerintahan apa tidak ada yang tau soal beginian ? Lalu mereka bisa bikin apa untuk melindungi rakyat ? Itulah makanya saya pernah bilang bahwa kelak di neraka bahasa resminya adalah bahasa Indonesia karena mayoritas penduduk neraka adalah orang Indonesia.
Wah bagus juga jadi bahan berita…
Setuju banget om
mbok ya copy pastenya dirapiin gitu lah.. heheheh
pa kabar bosss..?
kekekek
kebetulan sy jd korban sms dari 9400 yg menyedot pulsa, padahal tidak pernah registrasi dan hp selalu sama saya. apa tidak ada sangsi bagi cp yg scr sepihak mengirim konten tanpa persetujuan pemilik nomor?
*maaf sampai kelupaan= salam kenal :)*
mosok sih sampek 80 Milliar 😉
Astaghfirullah,
Dulu saya sempat punya pikiran bikin bisnis beginian
(T_T)
innalillahi wa inna ilaihi raji’un
bener2 kelewatan yg orang indo, apa
para bisbismen pada kagak inget klo bakalan mati yach?
bener2 kelewatan nih bangsa, pantesan aja banyak bencana
masih inget pesen Bung Karno!!!
kita berjuang melawan bangsa sendiri…
trus komennya bung finaldo77 gak mungkin deh keliatannya orang pemerintah da yang bisa internet-an *mumet*
http://tasmerah.wordpress.com/2008/02/25/gambaran-pegawai-negeri-sipil/
@ asyhadione:
Mereka tau dan ingat.
Tapi klo lg menjalankan bisnis, ato lg jam kerja, ya mereka lupa (lagi).
Hehe… 😉
yah begitulah yang namanya bisnis……
apa mau dikata,dunia memang kejam bro….
pada kenyataannya semua idealisme itu adalah sesuatu hal yang bullshit….
karna pada intinya fakta dan kenyataan yang terjailah yang berbicara…….
yah begitulah yang namanya bisnis……
apa mau dikata,dunia memang kejam bro….
pada kenyataannya semua idealisme itu adalah sesuatu hal yang bullshit….
karna pada intinya fakta dan kenyataan yang terjailah yang berbicara…….
kita tak bisa memungkirinya dan tak bisa menghindarinya……
jadi janganlah berkeluh kesah dan merasa jengah pada kemajuan teknologi dalam berbisnis….
okey…..
@ wirazz77
Sayang sekali, saya masih percaya idealisme itu masih berlaku dalam bisnis … 🙂
Itulah cerminan Bangsa kita,…maunya yg instan,..tanpa melalui proses,..mo jadi artis,..instan,..mo jadi politisi,..insatn,..mo jadi ustads,..instan,..mo jadi penulis,..instan,..semua serba instan,…(secar saya juga blogger instan,..heheheh)
salam kenal,…..:)
[…] idola penyanyi unggul. Acara itu hanyalah sebagai topeng, karena bisnis yang sesungguhnya adalah JUDI SMS PREMIUM. Naudzubillah min […]
thanks u sharingnya…untungnya memang saya gak pernah kirim2 via sms premium tersbt n gak pernah bpartisipasi utk kemenangan calon artis instan tsb…saya hanya bpikir dr sudut masalah lain, kenapa masy kt betul2 antusias u acara2 tsbt.apa krn sdh bosan hanya jd penonton, sekali2 membayangkan menjadi subjek yg ditonton..itu mmg realisasi dr mimpi2 ketenaran…dan akhirnya mereka tau dunia seperti apa yg ada dibalik popularitas…tidak seindah yg dibayangkan…hehe…
btw, juga saya mengkritik dan sgt menyayangkan juga pihak2 produsen tv show, kenapa tayangan akhir2 ini,hanya berbau hiburan komersial smta..y hanya mmbangun skill olah vokal, acting, dll u dunia show biz..macem idola cilik,mamamia,afi,api dll.belum judul2 sinetron yg aneh2…tema yg itu juga…seharusnya program2 tv yg lebih mengusung iptek,konsep berpikir,mengasah otak, prog utk kemajuan anak indo dimasa mendatang juga adalah kontribusi dr dunia pertelevian indo…
Mending juga sekolah dari pada ikut ajng nyanyi yang ga dapat ilmu, dapet seh dapat tapi cuma ilmu nyannyi aja trus sekolah tertinggal. Kan kasian OrtU
[…] Binis tak beretika para mobile operator […]
hahha..
keren bgt postingannya!
mantabh!!
mengikuti ajang/audisi pencarian calon artis secara instan banyak positif dan negatifnya. Positifnya, jika si calon artis banyak memiliki uang untuk “membeli” suara dengan sms, maka ia akan menang..
[…] https://trisetyarso.wordpress.com/2008/03/26/bisnis-tak-beretika-para-mobile-operator/ Rate this: Share this:FacebookTwitterDiggRedditStumbleUponPrintEmailLike this:SukaBe the first to like this post. Tinggalkan komentar […]
[…] https://trisetyarso.wordpress.com/2008/03/26/bisnis-tak-beretika-para-mobile-operator/ […]