Bayangkan jika kita adalah anak buah sebuah perusahaan yang diberikan fasilitas yang mewah, namun kemudian kita kerja malas-malasan; istilah apakah yang tepat untuk orang seperti kita? Tentu, orang bilang kita manusia kurang ajar, karena tak tahu diri. Seharusnya, kita membalas fasilitas yang diberikan itu dengan kerja keras sebagai balasan kebaikan yang perusahaan berikan.
Begitu juga terhadap Allah SWT; Tuhan kita telah menyediakan begitu banyak nikmat hidup seperti ini, alangkah kurang ajarnya jika kita tak membalas nikmat yang diberikan ini. Apalagi, balasan yang kita lakukan pada hakikatnya adalah untuk diri kita sendiri (!)
Allah SWT tidak meminta upeti berupa emas, makanan dsb; Allah hanya meminta kita untuk berdzikir, shalat, zakat dan bentuk-bentuk peribadatan lainnya. Padahal, jika kita renungi lebih dalam, semuanya itu adalah demi kebaikan diri sendiri, orang disekitar kita dan alam semesta ini.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Tinggalkan Balasan