Alhamduillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang Maha Mengetahui.
Detik ini, ketika kereta そてつ melewati ふたまたがわ 駅 (stasiun futamatagawa), saya diilhami lagi ilmu oleh Allah SWT, yaitu ilmunya Debbie W. Leung dan Nielsen. Kata ロード さん (Rod-san), nyaris mustahil memahami papernya Prof. Debbie W. Leung yang merupakan jebolan Stanford itu; tapi alhamdulillah detik ini saya mulai memahami (!)
Beberapa bulan lalu, saya juga memahami seutuhnya paper Robert Raussendorf juga ketika sedang di kereta.
Ada apa rahasia kereta di Jepang, terutama jalur Sotetsu Line?
Analisa saya begini:
1. Saya naik Sotetsu Line ketika dipenuhi anak-anak dan Ibu-Ibu, yaitu mereka yang mukanya jauh dari stress. Baru saja saya memperhatikan seorang anak dan ibunya bercanda-canda; nah, ketika itu pikiran saya jadi cair, sehingga, mungkin, otak saya dapat melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda.
2. Jalur Sotetsu Line melewati beberapa daerah yang indah; salah satunya statiun sebelum Shonnandai yaitu yumegaoka, dimana kita dapat melihat gunung Fuji dan beberapa bukit lainnya dengan jelas. Di saat itu-lah pikiran kita benar-benar jernih dan relaks, sehingga seluruh ide-ide kita dapat keluar dengan sendirinya.
Btw, tentu saya tak mengatakan kereta adalah segalanya; bagi saya ilham di kereta hanya ibarat “gong”-nya. Inti riset tetap dilakukan di meja kerja dan di lab.
Semoga kita semua selalu diturunkan ilham oleh Allah SWT.
Amiiin.
Wassalamu`alaykum,
Agung
Tinggalkan Balasan