Salah satu ide usang yang ingin digembar-gemborkan Wilders adalah bahwa Belanda dan Islam tidak pernah bersatu; padahal sejarah menunjukkan, bahwa renaissances di Eropa itu berasal dari peradaban Islam, sebagaimana yang diulas oleh Bettany Hughes di “When The Moors Ruled Europe”.
Dan meneruskan ide Bush dkk mengenai perang melawan terorisme, Wilders ingin selalu menghidupkan stigma Islam ~ Terorisme, berbasis kepada peristiwa 9/11.
(Sebagaimana yang telah ditunjukkan bahwa 9/11 lebih cenderung kepada politik false flag yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat sendiri)
Propaganda seperti ini agaknya akan terus kita temui, seperti yang terakhir kita temui pada buku “Leaderless Jihad”. Propaganda seperti ini berguna bagi mereka yang merasa dapat mengambil untung dari stigma Islam ~ Terorisme, seperti Amerika Serikat mendapatkan untung dari penjajahannya terhadap Irak.
Salah satu dampak buruk dari propaganda seperti ini jika kita menerimanya adalah akal sehat dan hati nurani kita akan semakin mati dan tumpul. Misal, sudah jelas secara hukum fisika, runtuhnya gedung WTC adalah controlled demolition, tapi propaganda yang digembar-gemborkan adalah murni karena hukum gravitasi, karena gedung tersebut tak mampu menahan serangan pesawat, maka akal sehat kita secara tak sadar telah dimanipulasi. Atau dalam kasus Wilders, kita akan menafikkan sejarah Eropa yang sangat jelas berasal dari Islam.
Jika kita terus saja menerima propaganda seperti itu, maka lama-kelamaan matilah akal sehat dan hati nurani kita, karena secara tak sadar kita telah memanipulasi diri kita sendiri.
Semoga kita semua terlindung dari itu semua … Amiiin …
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al-Baqarah 120).
Jadi sejak jaman Rasulallah, kedua golongan di atas memang akan selalu benci kepada Islam dan berusaha untuk mengembalikan kita menjadi bagian kelompok mereka
Ternyata menjelek-jelekan Islam menjadi cara bagi sebagian masyarakat Belanda untuk mendongkrak popularitas …
http://www.eramuslim.com/berita/int/8402095506-belanda-janji-film-anti-islam-kedua-setelah-quotfitnaquo
Assalammu’alaikum wr wb,
Menurut hemat saya Al-Dinu al-Islam itu sudah ditetapkan ketika alam semesta ini diciptakan. Pemahaman saya terhadap Al-dinu al-Islam adalah Hukum Umum dan Hukum Khusus (Keumuman dan Kekhususan Hukum) yang berlaku bagi alam semesta. Hukum di sini adalah blueprint keberlangsungan adanya alam semesta seisinya dari awal hingga akhir. Hukum ini tidak pernah ditawarkan maupun dimintakan persetujuannya kepada manusia biologis maupun manusia spiritual. Dengan demikian maka seluruh alam semesta seisinya setuju atau tidak setuju, sukarela maupun terpaksa, tidak bisa tidak harus menerima dan melaksanakan Al-Dinu al-Islam. Dan yang melawan dan menentangnya harus faham akan resiko dari keputusan yang diambilnya itu (Baca firman Al-Baqoroh ayat 30-39).
Untuk dapat memahami rasionalitas dan logika pemikiran ini kita dianjurkan oleh firman-firman Quraniyah, jika tidak bersedia menerima perintah, agar memperhatikan alam semesta seisinya termasuk juga memperhatikan tubuh biologis dan manifestasi spiritual pribadi kita masing-masing.
Dengan dasar pengertian seperti yang saya cuatkan di depan, maka Al-Dinu al-Islam itu adalah suatu rumus umum baik atas dasar teori Relativitas Einstein maupun teori Quantum Mekanika Erwin Schrodinger bagi seluruh alam semesta seisinya (inilah yang difirmankan sebagai Lauh Mahfuz). Sehingga manusia sejenis Geert Wilders yang sudah nongol semenjak manusia menyangka (dzhonu) Yang Maha Pencipta alam semesta seisinya ini sebagai pohon kayu, batu besar, gunung, sungai, dst hingga menyangkanya sebagai roh-roh dewa-dewi maupun manusia biologis (pharaoh, kristus) tidak pernah berhenti menentang Al-Dinu al-Islam dan juga tidak menghentikan propaganda anti-Islamnya.
Menghadapai konstatasi demikian ini Yang Maha Pencipta sudah mengirimkan utusan-utusan yang menyampaikan Petunjuk dan Berita Gembira kepada manusia semenjak awal munculnya (diciptakan) manusia di Bumi dan kepada para utusan tersebut sangat dipesankan bahwa mereka hanyalah utusan yang berkewajiban menyampaikan Petunjuk dan Berita Gembira secara bertanggungjawab. Dan mereka tidak bertanggungjawab atas polah tingkah manusia terhadap Petunjuk dan Berita Gembira yang telah disampaikannya.
Apalagi kita kaum Muslim hanyalah sekedar mengingatkan kepada manusia bahwa sudah ada Petunjuk dan Tuntunan dari Yang Maha Pencipta mengenai bagaimana kita dapat hidup bersama di Bumi dengan tenteram dan makmur. Dan bagi setiap pribadi kita adalah berusaha memahami dan mengerti Petunjuk tersebut serta konsekwen melaksanakannya tanpa prasyarat. Setiap rpibadi punya kadar dan kodzho masing-masing yang sudah terprogram di dalam program umum penciptaan alam semesta seisinya dan karenanya tidak perlu khawatir apapun asalkan kita sendiri ridzho melaksanaklan Petunjuk tersebut. Dalam hal ridzho pribadi ini dibukakan oleh hukum umum alam semesta itu kesempatan-kesempatan memilih postulat, proyek studi, riset, uji-coba, teori dan pembaruan serta penemuan bagi pribadi-pribadi untuk melaksanakan Petunjuk tersebut secara tidak terbatas (ini beda manusia dengan binatang dan tumbuhan di mana selain bagi manusia kebebasan pilihan sangat dibatasi). Pemberian kebebasan memilih dan inisiatif kepada manusia inilah yang memberikan suatu kemungkinan terselenggaranya peningkatan kesadaran biologis manusia ke tingkat kesadaran manusia sebagai Wakil Yang Maha Pencipta di Bumi (Baca Al-Baqoroh ayat 30).
Dengan kemampuan memilih dan inisiatif manusia biologis dapat melakukan akumulasi pengetahuannya terhadap alam semesta seisinya. Dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan keluasan horizon pandangan spiritualnya yang dapat mendekati kebesaran volume dan ketakberbatasan alam semesta, pada ahirnya manusia secara individual akan dapat memahami kehadiran Yang Maha Pencipta. Pada tingkat sedemikian tinggi demikian, maka terbuka kemungkinan bagi setiap individu untuk menyaksikan keberadaan Yang Maha Pencipta alam semesta seisinya sehingga akan sanggup melaksanakan tugas-tugas sebagai Wakil-NYA di Bumi (baca pemikiran Einstein, Hawking, Newton, A.A Friedman, R. Sandage dll).
Maka melawan propaganda Geert Wilders seyogyanya dilakukan dengan cara melakukan pemahaman terhadap Petunjuk dengan methodologi yang difirmankan di dalam Al-Quranu al-Kariim, yaitu: Satunya Tafsir ayat-ayat Qurani dengan tafsir ayat-ayat Kauni atas setiap masalah dalam kehidupan manusia biologis dan spiritual. Jadi tidak ngawur mengumbar emosi tanpa dasar-dasar yang dibenarkan oleh Petunjuk.
Al-Dinu al-Islam TIDAK DAPAT dan AKAN DAPAT DIHANCURKAN OLEH MANUSIA sedang Iblispun tunduk patuh kepada Al-Dinu al-Islam dengan janji untuk TIDAK menyesatkan manusia yang Muslim, Mukmin, Muchlis dan ridzhlo kepada ketentuan Hukum alam semesta. Yaum al-kiamah bagi sistim matahari kita baru akan berlangsung sekitar 7 milyar tahun lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini dan hari mendatang akan semakin canggih dan cepat. Maka gradasi peningkatan dan perluasan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia terhadap kemasifan dan keluasan alam semesta akan dengan pesat meningkat. Dan apabila kita lihat jernih ke depan melalui hukum-hukum dialektika dan rasionalitas manusia biologis, maka saya optimistik melihat terbitnya matahari Madinah-nya rasulullah Muhammad saw kembali di permukaan persada masyarakat Muslimin sejagad.
Wassalam,
A.M
ERRATA:
Maaf, perlu dikoreksi pada blog ahir kalimat “Al-Dinu al-Islam TIDAK DAPAT dan AKAN DAPAT DIHANCURKAN OLEH MANUSIA….” seharusnya ditulis “Al-Dinu al-Islam TIDAK DAPAT dan TIDAK AKAN DAPAT DIHANCURKAN OLEH MANUSIA…..”
Salam,
A.M
numpang koment nich:
berarti emang bnr pepatah orang indonesia “hujan emas di negeri orang masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri”, kenapa karena semiskin – miskinnya indonesia tapi sifat toleransi masih kuat,dari pada negara orang lain kaya tapi miskin toleransi dan hormat menghormati. tulll khan.
Pikiran jernih, akal sehat yang logis, mata hati yang terbuka, insya alloh tak akan tertipu dengan strategi apapun, yang haq dan bathil begitu jelas perbedaannya.
salam kenal 🙂
-nenyok-
Amien..
Nauszubillah
untuk itu kita harus perdalam terus pemahaman akan agama penuh cinta ini.
Kita mulai harus berpikir bagaimana membentengi mata & pikiran kita dari pemikiran2 sesat. tetapi sebaliknya kita juga mulai harus berpikir cara-cara menangkal itu tanpa terkesan bersifat reaktif atau defensif…..
Selama reaksi kita akan itu tetap terkesan defensif maka gangguan2 menyakitkan itu cenderung mendapat angin.
yach semua itu tergantung kita menyikapinya kalau kita tak mampu mencernanya dengan benar maka hancurlah kita tetapi kalau kita bisa berpikir jernih dan menggunakan hati kita dengan ikhlas tanpa emosi dan amarah maka kita mungkin dapat mengambil hikmah yang berguna membesarkan jiwa kita menuju yang sempurna…..
Mas Agung, gedung WTC itu roboh akibat bom yang diam-diam dipasang oleh 4000 pekerja Yahudi yang bolos pada hari ledakan itu.
Salah umat islamnya juga sih 😕
Coba lihat pas pristiwa WTC, di mesjid2 termasuk FPI malah mensyukuri pristiwa tersebut
dimata orang luar, hal tersebut justru memberikan citra dan kesan :
Islam mensukuri pristiwa tersebut, dan seolah bertanggung jawab.
Lalu terulang lagi :
Guru2 agama di sekolah adik sepupu saya (alpen) berulang kali mensukuri terjadinya pristiwa bomb bali dan mengatakan : Bagus tempat maksiat memang pantas di hancurkan
😕
makanya, sering Emosi berteriak sebelum logika bergerak 😕
hmmm
memanipulasi diri membuat mati akal sehat dan hati nurani
sepertinya patut di coba tuh.
kalau hati nurani dan akal sehat sudah mati bukannya kepedihan dan kesengsaraan tak kan terasa lagi?
Mas Agung,
Berkali-kali Anda promosi blog Anda di milis PPI Jepang. Baru kali ini saya kunjungi.
Ternayata….analisa Anda akan sesuatu hal yang Anda sebut sebagai konspirasi ini “dangkal”. Tidak ada fakta, tidak ada bukti.
Anda, hanya spesialis “copy and paste”. Wajarlah kalau di milis PPI Jepang banyak di “”kritik.
Analisa Anda hanya berdasarkan “”ëmosi” Anda pribadi, jadi tidak ilmiah.
Soal Wilders, berhentilah menonton videonya, dan abaikan saja.
Mengenai 911, kayaknya masyarkat AS udah jarang ngomongin, jadi jangan diungkit2 dengan analisa “”ëmosi”.
Jika Anda benar-benar ingin menjadi ahli politik internasional, belejarlah secara proporsional.
Silahkan kalau Anda marah dengan komentar saya. It’s my opinion about you
(PS.Saya belajar ddari komentar Anda di milis PPI Jepang yang suka menjudge orang lain).