Suatu ketika, saya pernah bersilaturahmi dengan seorang Marbot dan Ustadz Ahli Subuh (yaitu mereka yang tak pernah ketinggalan shalat Subuh berjamaah) dan saya bertanya mengenai aktivis FPI dan AKKBB yang kerjaannya teriak-teriak di jalan.
Kata Marbot tersebut dengan enteng … “… Mereka kebanyakan sama aje, Gung … Subuhnya kesiangan melulu … makanya yang disuarakan hawa nafsu saja … “
tidak ada komentar dari fpi maupun akkbb ya? juga yang lain? atau barangkali memang (sangat) banyak yang kesiangan(baca:kehilangan) subuhnya..
Maksudnya gimana nih?
Sepertinya perlu klarifikasi lebih lanjut, kalo tidak malah jadi fitnah….
Opini seseorang terhadap suatu kelompok seharusnya tidak bisa menjadi pembenaran tuduhan kita terhadap suatu kelompok dong…
Tidakkah itu yang diajarkan Islam..?
Salam 🙂
Ya gimana lagi, emang begitu kenyataannya … coba aja lihat masjid-masjid yang masih sepi banget ketika subuh … tapi kalo pada demo ramenya bisa nutup berkilo-kilo meter di jalan-jalan …
Semuanya harus intropeksi … ya habibnya … ya para pemimpin AKKBB … daripada berantem terus besar-besaran massa … mari membina umat untuk menghidupkan shalat berjamaah … termasuk subuh …
ber husnuzan lah dengan saudara mu sendiri, lagian waktu FPI memberangus kemaksiatan, kita kan cuma nonton aja…………
hati-hati mas . . ., FPI sedang memperjuangkan Akidah umat!, ente malah nuduh sembarangan. Nasihat untuk Marbot dan Ustadz Ahli Subuh yang ente tanya; Hati-hati dengan sifat sombong.
ya gimana mas wahyu; kalo memperjuangkan aqidah umat, justru harus dengerin tuh nasihat marbot itu. Ya marbot itu kan cuma nyeletuk aje, apa kata suara hatinye.
Masa berjuang untuk umat, tapi ibadahnya belepotan; kan gak bagus tuh.
Ente yakin, ibadah mereka belepotan?, Introspeksi diri dulu deh. Suara hati marbot belum tentu betul, karena marbot juga manusia. Lagian, hawa nafsu itu kan ada yang diridhoi Allah dan ada yang tidak diridhoi Allah. Berteriak-teriak di jalan untuk mengingatkan dan menasehati penguasa adalah termasuk hawa nafsu yang diridhoi Allah. Rasulullah pernah bersabda: “sebaik-baik jihad, adalah menasehati penguasa, kemudian penguasa itu membunuhnya”. Nah, kalo membangga-banggakan ibadah (sholat subuh nggak pernah ketinggalan, selalu berjamaah di masjid) kemudian menuduh orang lain sholat subuhnya kesiangan melulu, itu sama aja menyombongkan diri. Dan kesombongan itu tempatnya di Neraka. Rasulullah bersabda:”Sombong itu adalah tidak mau menerima kebenaran dan merendahkan manusia”.
Bung Wahyu ini seperti pura-pura aza mengetahui keadaan FPI.
Cuba lihat video ini:
http://uk.youtube.com/watch?v=U7RLCXNdKF4
Btw, tentu gak semua orang FPI seperti itu …
Saya telah melihat video yang mas Agung posting.
Khotbah Yang Mencoreng Citra Islam???…
Seharusnya kita tidak mudah terjebak oleh stigmatisasi murahan semacam ini!
Tidak ada yang salah dengan isi video itu. Mereka sedang berbicara mengenai fakta yang terjadi dan menghukuminya dari sudut pandang Islam sekaligus memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Apa yang mereka katakan, ada dalilnya di dalam Al-Quran dan Sunnah untuk dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT di Yaumil Akhir nanti.
Kita boleh belajar Sains dan Teknologi dari orang2 kafir, tetapi kita dilarang untuk mengambil cara pandang/ cara hidup mereka (ideologinya). Jika kita memandang Islam dari sudut pandang orang2 kafir tentunya kesimpulan kita tentang Islam jadi salah semua.
Saya percaya, mas Agung adalah orang yang baik. Saya hanya tidak sependapat dengan tulisan Antum diatas (Pandangan Seorang Marbot terhadap FPI dan AKKBB), hal itu sangat menyakiti hati saya walaupun saya bukan anggota FPI, tetapi saya tidak rela jika saudara saya sesama muslim dituduh macam-macam tanpa bukti apalagi cenderung mengeneralisir.
O iya, di tanah air sendiri, pasca insiden monas 1 juni 2008, media massa begitu tidak berimbang dalam pemberitaan dan cenderung menyudutkan FPI, padahal yang terlibat dalam insiden monas adalah KLI (Komando Laskar Islam) yang terdiri dari berbagai ormas termasuk FPI, tetapi KLI sendiri diketuai oleh Munarman. Walaupun Munarman sudah menyerahkan diri, tetapi anehnya Habib Rizieq tetap di tahan atas tuduhan yang cenderung mengada ada.
Seminggu setelah pemberitaan media yang tendensius tersebut, opini mulai berbalik, masyarakat mulai simpati kepada FPI. Hal tersebut dapat dilihat dari poling yang dilakukan di sejumlah media massa. Metro TV misalnya: 59 % responden tidak setuju jika FPI dibubarkan. Di SCTV lebih dari 60 % responden tidak setuju jika FPI dibubarkan, sementara di Republika lebih dari 80 % responden tidak setuju jika FPI di bubarkan. Ketika trend dukungan terhadap FPI terus meningkat, tiba-tiba saja poling2 tersebut hilang dari website Stasiun2 TV yang saya sebutkan tadi , padahal kasus insiden monas masih hangat-hangatnya karena SKB 3 menteri baru saja dikeluarkan atas desakan Munarman yang didukung oleh umat Islam yang eskalasinya semakin meningkat di Jakarta, dilanjutkan dengan penyerahan diri Munarman ke Mabes Polri. Alhasil, tirani media yang dikuasai oleh orang2 AKKBB yang kebanyakan orang2 JIL (Jaringan Islam Liberal) pun dapat dikalahkan. Hal ini tidak terlepas dari peran para ulama dari berbagai ormas Islam yang telah bersatu dan mensosialisasikan agenda bersama umat Islam kepada masyarakat sampai ke pelosok negeri yang salah satu contohnya dapat mas Agung lihat di video yang Antum posting.
Masalah Ahmadiyah adalah masalah penodaan terhadap Akidah Islam. Dan dalam masalah Akidah, kita harus tegas. Siapapun yang membela Akidah Islam harus didukung.
Terhadap sesama Muslim, kita harus berprasangka baik!
Terhadap orang-orang kafir beserta antek-antek mereka dari kalangan munafik, kita patut curiga dan selalu waspada!
Kesimpulan,
Opinikanlah hal-hal yang akan menyatukan umat. Selama bukan masalah Akidah, maka kita memang boleh berbeda, dan perbedaan itu adalah rahmat bagi umat Islam.
Mas Wahyu, saya juga menentang 100 % Ahmadiyah; bagi saya Ahmadiyah sama saja gilanya dengan si Lia Eden atau si Musadek.
Masalahnya, sekali lagi, adalah caranya untuk memberangus mereka. Saya lihat, banyak sekali mereka yang terjerumus ke aliran itu disebabkan tidak tahu.
Sehingga tidak bijak cara ustadz yang ingin mebantai2x atau membunuh pengikut Ahmadiyah.
Bijak atau tidak bijak, standarnya bukanlah perasaan kita, tetapi harus kita kembalikan lagi kepada sumber hukum Islam, karena Allah lah yang lebih mengetahui hakikat suatu perbuatan.
Tentunya, Ustadz-ustadz di video tersebut juga tidak akan gegabah langsung main bunuh. Ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan dan syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan pemahamannya terhadap sumber hukum Islam. Saya pernah menghadiri Apel siaga sejuta umat di depan Istana Negara menuntut pembubaran Ahmadiyah yang juga diselenggarakan oleh ormas2 yang ada di video tersebut sekaligus mendengarkan orasi2 mereka dari dekat secara langsung.
Saya pun termasuk orang yang tidak setuju dengan sebagian kaum muslimin yang berdakwah dengan menggunakan cara2 “kekerasan”. Tetapi ketidak setujuan ini bukanlah dalam hal yang prinsip (masalah akidah), melainkan perbedaan dalam hal cara melakukan perbuatan saja. Sehingga perbedaan semacam ini tidak harus membuat kita terpecah belah yang pada akhirnya hanya akan menguras energi umat Islam.
Kita harus fokus terhadap Agenda utama umat yaitu menegakkan syariat Islam secara kaffah!.
Musuh kita bukanlah FPI atau ormas-ormas Islam lainnya. Mereka adalah Saudara kita.
Musuh kita yang sebenarnya adalah ideologi kekufuran yang diemban oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya beserta antek-antek mereka di dalam negeri yang telah lama membelenggu pemikiran umat Islam dengan ide-ide kufur serta menghalanginya dalam meraih kebangkitan yang hakiki.
Kita beri semangat kepada FPI.Bersyukurlah kepada Allah yang menjadikan orang2 pembela agama Islam.Apa jadinya negeri ini jika segala kemaksiatan di acuhkan?Mungkin negeri ini sudah di azab dng seazab2nya.Masih belum terhapus ingatan kita tentang bencana tsumani di aceh.Di jogja pantai selatan.Lumpur lapindo.Dan lainnya.Allah yang Maha Penyayang akan murka dan mengazab kaum atau golongan yang durhaka kpd Allah.Tapi apakah kita mengatakan Allah kejam.Tidak justru Allah sayang pada kita.Cuma kita tak punya hati dan kita tak bisa menafsirkan hikmanya.Di jaman sekarang fitnah sudah sedemikian besar yang salah dibilang benar begitu sebaliknya.Kita cenderung berpikiran seperti orang barat yg jelas2 meracuni akidah kita yg mulia.Apa yg sudah kita perjuangan untuk Islam.Jawabnya belum…Orang munafik tidak bisa menjawab karena bangga kemunafikannya.Kekerasan ada yang baik dan ada yang buruk.Kekerasan untuk orang2 munafik baik.Untuk yg menodai Agama baik.Maka dari itu teruslah berpegangan erat pada kapal dinul islam.Jangan hiraukan badai menghadang.Terus berjuang saudaraku FPI.