Assalmu`alaykum ww
Dalam kehidupan sehari-hari, bercanda kepada sesama teman adalah
sesuatu yang lazim. Tapi, syaithan seringkali cukup cerdas melihat
peluang ini; bercanda sesama teman terkadang alih-alih menjadi perekat
silaturahmi, justru dapat menjadi sumber perpecahan dan tak jarang
yang akan berakhir kepada saling membunuh.
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0504/02/sumbagsel/1658474.htm
Bercanda adalah halal, karena Rasulullah SAW terkadang juga melakukan
itu. Tapi, bercanda ala Rasulullah adalah bercanda yang berada dalam
dosis yang benar; yaitu jauh dari ejek-mengejek atau merendahkan orang
lain.
http://pks-jaksel.or.id/Article1116.html
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita bercanda secara
kebablasan; yaitu mengejek keadaan fisik, keadaan ekonomi, status
sosial dsb, yang secara tak sadar akan menggiring kepada permusuhan.
Dalam keadaan inilah, bercanda menjadi sesuatu yang haram.
http://almanaar.wordpress.com/2007/10/17/bahaya-lisan/
Umar bin Khatthab berkata : “Barang siapa yang banyak bercanda, maka
ia akan diremehkan/dianggap hina”.
Said ibn al Ash berkata kepada anaknya : “Wahai anakku, janganlah
bercanda dengan orang mulia, maka ia akan dendam kepadamu, jangan pula
bercanda dengan bawahan maka nanti akan melawanmu”
Nah, sekarang marilah kita masing-masing berinteropeksi; apakah
bercanda kita adalah masih berada dalam koridor yang dibenarkan oleh
agama, ataukah sudah menyimpang jauh sehingga akan menuai benih2x
permusuhan dan perpecahan diantara kita …
Mari kita bersama-sama interopeksi, sebelum semuanya akan terlambat …
Wassalamu`alaykum ww.,
Agung
setuju banget dengan tulisan di atas.
terutama saya sangat tertarik dengan artikel:
http://almanaar.wordpress.com/2007/10/17/bahaya-lisan/
makasih Mas Agung untuk tulisannya. Saya termasuk yg senang bercanda… 😦