Uang dan kekuasaan adalah sumber bagi kejahatan.
Itulah yang menggambarkan bagaimana motif dari keluarga Rothschild yang tega membunuh beberapa Presiden AS demi impian mereka menguasai Bank Sentral AS.
Silahkan simak video berikut:
Juli 9, 2009 oleh trisetyarso
Uang dan kekuasaan adalah sumber bagi kejahatan.
Itulah yang menggambarkan bagaimana motif dari keluarga Rothschild yang tega membunuh beberapa Presiden AS demi impian mereka menguasai Bank Sentral AS.
Silahkan simak video berikut:
Ditulis dalam Uncategorized | 1 Komentar
munirardi pada Inivited Participant in PRACQS… | |
Pangloss pada Superstar itu bernama: MUHAMMA… | |
Pangloss pada Superstar itu bernama: MUHAMMA… | |
Visiting Professor d… pada Invited Participant in Isaac N… | |
Fendi haris pada Paper di ACM Digital Libr… | |
obat wasir pada Paper di ACM Digital Libr… | |
hambaallah pada Ceramah Ustadz Arifin Ilham Me… | |
hambaallah pada Ceramah Ustadz Arifin Ilham Me… | |
Ahmad Solihin pada Tertangkap kamera di IT Telkom… | |
sayutimamen pada Ceramah Ustadz Arifin Ilham Me… |
Terimakasih.
Izin copy paste videonya yang saya muat di sini:
http://syiarislam.wordpress.com/2010/02/10/yahudi-kuasai-ekonomi-indonesia
Yahudi Kuasai Ekonomi Indonesia?
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [At Taubah 28]
Saat itu perekonomian kota Mekkah dipegang oleh orang2 kafir. Namun Allah memerintahkan Nabi agar mengusir orang2 kafir dari Mekkah.. Ummat Islam takut bahwa perekonomian terganggu dan mereka jadi miskin. Karena itu turun ayat tsb.
Saat ekonomi dikuasai orang kafir, mereka justru memiskinkan kita. Segala kekayaan alam kita dirampas sehingga meski negeri kita kaya, tapi rakyat kita miskin. Inginkah kita terus seperti itu?
Arab Saudi, Iran, Qatar, Kuwait, Malaysia yang lebih independen dari Indonesia kenyataannya lebih makmur daripada Indonesia.
Sebetulnya dominasi Yahudi AS di Indonesia sudah sangat kental.
Cuma umat Islam saja banyak yang tidak sadar atau tidak tahu.
Dari link2 di bawah, ternyata perusahaan2 migas asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Rockefeller ini ditengarai sebagai Yahudi dan pemikirannya sejalan dengan Zionis. Perusahaan2 “Yahudi AS” (jika berita link di bawah benar) menguasai 90% migas di Indonesia.
Freeport di mana mantan Menlu AS Henry Kissinger menguras emas, perak, dan tembaga Papua mendapatkan puluhan trilyun (dan mungkin sebetulnya ratusan trilyun) per tahun dari kekayaan alam Indonesia. Hebatnya sekali, untuk mendapat 10% saham perusahaan tsb Indonesia harus bayar mahal. Padahal mereka mendapatkan tanah milyaran meter per segi berikut emas, tembaga, perak secara “Gratis” dari Indonesia.
Negara-negara lain seperti Malaysia, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Venezuela, Iran, Norwegia, dsb cukup waras untuk menguasai kekayaan alam mereka lewat BUMNnya sehingga rakyat mereka makmur sejahtera.
Perusahaan rokok Phillips Morris (pemegang rokok Marlboro dan Sampoerna) juga mengeruk ratusan trilyun rupiah dari rakyat Indonesia.
Freeport Mc Moran juga ternyata satu perusahaan Yahudi yang mengeruk emas, perak, dan tembaga di Papua. Henry Kissinger, mantan Menlu AS, yang merupakan salah satu Direkturnya. Diperkirakan dari gunung Grassberg saja, Freeport bisa mendapatkan US$ 50 milyar (Rp 500 trilyun!). Perusahaan pertambangan lainnya adalah Rio Tinto, BHP Billiton, dsb.
Dari link di bawah saya lihat ummat Kristen ada yang menyadari bahwa Yahudi dengan kekuatan bisnisnya menghancurkan perusahaan2 Kristen.
Ternyata keluarga Rothschild menguasai Bank Sentral Inggris sementara Bank Sentral AS, Federal Reserve Bank, dikuasai oleh keluarga Rothschild dan Rockefeller. Dengan menguasai Bank Sentral Inggris dan AS, mereka menguasai uang dunia.
Dengan jumawa Amschel Rothschild berkata di Frankfurt, “Let me issue and control a nation’s money, and I care not who writes the laws.” “Biarkan saya mengeluarkan dan mengawasi uang satu negara, dan saya tidak akan peduli siapa yang menulis hukumnya.”
Bahkan Bank Sentral Indonesia, BI, sekarang diswastanisasi sehingga lepas dari pemerintah berdaulat hasil pilihan rakyat. BI “bekerjasama” dengan lembaga keuangan dunia seperti IMF dan World Bank yang jelas-jelas dikuasai Yahudi. Jadi pemerintah pilihan rakyat sudah tidak berdaulat lagi terhadap BI, sementara Yahudi melalui IMF dan World Bank serta Perbankan dan Sekuritas yang mereka miliki justru punya pengaruh terhadap BI.
Dari tulisan di bawah, kaum Yahudi dari keluarga Rostchild mengenalkan Fiat Money pada tahun 1971. Uang kertas yang tidak didukung cadangan emas/perak. Sebelumnya, uang AS selalu diback-up dengan emas/perak (credit money) sehingga nilainya jelas.
Dengan dihapusnya dukungan emas, maka nilai Dollar AS tergantung pada “Pelaku Pasar Uang.” Nilai uang berubah-rubah setiap hari. Agar nilai uang kertas “stabil” para pemerintah melalui Bank Sentral mengeluarkan bunga seperti “Fed’s rate” atau SBI misalnya 7,5% per tahun. Jadi seandainya kaum Yahudi tersebut mengumpulkan uang Rp 1000 trilyun melalui Bank atau Sekuritas yang mereka miliki, maka mereka dapat Rp 75 trilyun dari hasil bunga/riba tersebut.
Pasar Saham/Bursa Saham juga memungkinkan orang-orang Yahudi yang bergerak di bidang Sekuritas / investment manager untuk membeli saham-saham BUMN yang diprivatisasi.