“Nak, dahulu kala, hiduplah seorang istri dari seorang mujahid, pelajar, dosen, dan aktifis mahasiswa. Beliau dengan setia dan tanpa lelah menemani sang suami dalam beraktifitas dan menuntut ilmu dalam sehari-hari.
Suatu hari sang syahidah tengah bersama keluarganya. Mungkin dalam keadaan lelah yang sangat, sehingga tanpa dinyana beliau dipanggil kehadirat Ilahi dalam usia yang sangat dini; yaitu ketika putri tercinta masih berumur 1 tahun dan keluarga tengah memasuki tahun ketiga.
Kepergiannya sangat memukul begitu banyak orang sehingga begitu banyak hamba Allah terpanggil untuk membantu keluarga yang bersangkutan baik dengan bantuan doa, harta, dan materi. Tidak sedikit yang dalam kesempitan materi turut pula berkorban demi kepergian sang syahidah; tidak sedikit pula yang berada dalam keadaan sangat sibuk dalam keseharian hidup di Tokyo, tapi rela mengorbankan waktu demi membantu meringankan keluarga yang ditinggalkan.
Nak, ruangan KBRI Tokyo ini menjadi saksi kekhusyukkan ratusan orang yang menghadiri shalat jenazah yang mengantarkan sang syahidah menuju peristirahatan terakhir. Begitu khusyuknya, sehingga ratusan orang tersebut terhanyut dalam tangisan yang begitu dalam, mendo`akan kepergian sang syahidah dan mendo`akan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.
Anakku, kejadian yang sangat bersejarah itu adalah pada tanggal 17 Januari 2010.”
Allohu akbar
Luar biasa hal itu terjadi di tokyo
innalillahi wa inna ilaihi raajiuun…
Gung, kok nggak disebutkan siapa namanya…?