Kalau dulu Gorbachev vs. Reagen; sekarang Dulmatin vs. Obama. Partai puncaknya adalah Osama vs. Obama. Dunia emang makin aneh dan makin culun ….
Video Reagen yang sangat dekat dengan para mujahidin Afghanistan (a.k.a Al-Qaeda)
Rekan2x yth.,
Adalah takdir bagi kita semua, kini nama Dulmatin, Joko Pitono, menjadi populer. Kalau dulu, ketika saya masih SD, nama “Joko Pitono” jarang masuk media Internasional. Paling tinggi, nama “Joko Pitono” adalah atlit Olimpiade atau atlit Bulutangkis, yang ditulis di koran bersama nama2x lain.
Sementara prestasi orang Indonesia semakin meredup di kancah internasional, kini nama “Joko Pitono” menggantikan posisi “Lenin, Stalin, Gorbachev dkk” dalam berhadapan dengan pemimpin2x Amerika Serikat: “Clinton, Bush, Obama dkk”.
(Apesnya, di pihak Amerika Serikat sendiri, nama2x Presiden mereka juga kunjung memburuk; mungkin cuma “Clinton” yang masih lumayan.)
Sebagaimana diajarkan dalam film2x Hollywood, seorang penjahat dalam sisi lain bisa jadi adalah seorang pahlawan dalam perspektif tertentu. Contohnya adalah Robin Hood, yang menjadi maling para raja2x zhalim, tapi bagi masyarakat miskin adalah pahlawan, karena membagi-bagi makanan. Begitu juga dalam kasus Dulmatin: mainstream media memandang yang bersangkutan adalah teroris, tapi ada juga pembenarannya bahwa yang bersangkutan adalah pahlawan. Oleh karenanya ada juga yang menyambut penguburan jenazahnya.
Posting saya ini sama sekali tidak bermaksud membenarkan apa yang diperbuat oleh Dulmatin dkk. untuk melakukan bom bunuh diri di bumi Indonesia; bahkan Ustadz Abu Bakar Baasyir saja menolak pembenaran atas perbuatan seperti itu. Tapi, kini berkembang sebuah teori, bahwa Dulmatin dibunuh tidak seperti yang diberitakan di media, sebagaimana diungkapkan disini:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3574960
Kalau benar ada konspirasi terhadap pembunuhan Dulmatin, maka seperti konspirasi 9/11 yang menunjukkan bahwa peristiwa 11 September 2001 diselenggarakan oleh sebuah elit di kalangan masyarakat Amerika Serikat sendiri alias inside jobs, kelak cepat atau lambat kebenaran akan terkuak. Jika Pemerintah tidak waspada, masyarakat justru akan jatuh hati ke Dulmatin.
Short link: http://wp.me/p5jQa-p9
Hebat tuh yg katanya teroris internasional, matinya di warnet pamulang. dg menggenggam revolver butut, apa Dulmatin enggak punya laptop ?, pake ke warnet segala. itu namanya cari penyakit.
Lantas liat engga pengawalnya yg mati dg tangan terikat, katanya ada perlawanan ??????, wallahu alam.
Juga ngapain lagi kiprahnya di Aceh ?, emang engga tahu gimana sikap masyarakat Aceh terhadap kegiatan Islam fundamental ?.
Aneh……..