Kalimat berikut:
1. “Jangan percaya orang Bandung, karena semua orang Bandung adalah pembohong;
dan saya adalah orang Bandung”
paradoks, jika menggunakan logika klasik, yaitu sikap kita hanya “percaya” atau
“tidak percaya”.
Jika kita “percaya” kepada si pembicara, maka kita “tidak percaya”. Maka, input
“percaya”, memiliki output “tidak percaya”
Tapi, kalau “kita tidak percaya”, maka pada hakikatnya kita “percaya”. Artinya,
input “tidak percaya” memiliki output “percaya”.
Kalau dianalogikan,
“percaya” = 1
“tidak percaya” = 0
dan f(x) adalah kalimat “Jangan percaya orang Bandung, karena semua orang
Bandung adalah pembohong; dan saya adalah orang Bandung”, maka:
f(1)=0
f(0)=1
atau dengan kata lain, kalimat tersebut adalah GERBANG NOT.
Gerbang NOT, bentuknya bisa bermacam-macam; misal Gerbang Identitas dinyatakan
dengan {{1,0},{0,1}}, maka Gerbang NOT dapat dinyatakan dengan {{0,1},{1,0}},
dengan
“1” = {1,0}
“0” = {0,1}
Kalau proses komputasi ini kita jalankan dalam bahasa matriks, maka
f(1) = 0, adalah {{0,1},{1,0}}*{1,0}= {0,1}
Begitu juga sebaliknya.
Pertanyaannya, dapatkah GERBANG NOT tidak menegasikan suatu keadaan?
Jawabnya, DAPAT!
Misal keadaan itu adalah superposisi dari “1” dan “0”, seperti berikut:
1/2*{1,0}+1/2*{0,1}
Maka dari itu: ({{0,1},{1,0}})*(1/2*{1,0}+1/2*{0,1}) = (1/2*{1,0}+1/2*{0,1})
Konsekuensinya, kalimat “Jangan percaya orang Bandung, karena semua orang
Bandung adalah pembohong; dan saya adalah orang Bandung” menjadi TIDAK PARADOKS
jika inputnya adalah 1/2 PERCAYA dan 1/2 TIDAK PERCAYA.
Salam,
Agung
Tinggalkan Balasan