Mbak Sholi yth, coba dilihat jawaban saya:
— In alumni-ppij@yahoogroups.com, “kiptiyah_24” wrote:
> Sepakat dengan argumen Pak Surya. Pas saya belajar ekonomi politik
internasional, ada satu hal yang saya ingat soal keseimbangan dunia atau
istilahnya bipolaritas (CMIIW). Dulu ada US-USA. Skrg tinggal USA saja.
Diramalkan bahwa China akan menjadi pengganti US untuk mengimbangi kekuatan didunia ini.
Agung:
Kelihatannya ilmu politik anda harus diperbaharui.
Idealnya memang dunia itu seimbang, damai, tidak ada pemimpin zhalim dsb.
Realitanya tidak begitu.
Apakah ketika dulu ada USA dan Uni Soviet dunia seimbang?
Coba silaturahmi ke korban2x jutaan keluarga tertuduh PKI, yang jadi korbannya Soeharto. Mereka dibantai oleh Soeharto atas pesanan USA.
(Btw, Soeharto, Adam Malik dkk. adalah murid2x-nya USA. Henry Kissinger yang
memberikan nama New Order ke Soeharto)
Zaman ini kian parah; awal abad-21 bukannya dimulai dengan pemimpin yang cinta perdamaian, eh malah Bush yang muncul. Bush dkk-lah yang menyelenggarakan 9/11 2001 demi pembenaran penyerangan ke Irak dan Afghanistan.
> Sampai saat ini, saya belum melihat ada “urgensi” USA bubar.
Agung:
Suatu negara bubar bukan karena opini kita, Mbak; tapi karena hukum alam alias Sunnatullah.
Dulu juga tidak ada yang menyangka Soviet bubar; tapi tiba2x ya bubar.
Ketika syarat2x bubar terpenuhi, ya bubarlah negara itu; tidak terkecuali
Amerika Serikat.
> Yang ada, dunia malah akan menjadi multipolar. ada United States of Europe
EU), yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi politik yang layak
diperhitungkan. Dalam peta dunia, USA masih sangat diperlukan untuk menciptakan multipolarisme tersebut.
Agung:
Ya, sekali lagi idealnya begitu.
Tapi, kalau anda jeli dikit, justru yang diidam-idamkan oleh para pemimpin dunia adalah “tata dunia baru” alias “NEW WORLD ORDER” bukan dunia yang seperti yang anda sebut.
Yaitu, dunia yang diimpikan Hitler: dibawah satu pemimpin, dibawah satu kekuatan ekonomi, dibawah satu kekuatan militer dsb .. alias kekuasaan yang nyaris unlimited.
Itu yang diidam2x-kan para bankir2x IMF dkk.
> Argumen Pak Surya soal Dollar menjadi kertas, saya sangat sepakat.
Agung:
Mbak, dollar memang bentar lagi jadi kertas toilet.
Coba search “HYPERINFLATION”.
Seperti kata Bang Safri, adalah pemerintah AS sendiri yang memutuskan perang ke
Afghan dan Irak, sehingga menghabiskan dana ber-trillion2x USD.
Belum lagi bailout ke bank2x besar yang menghabiskan sekitar 8 trillion USD.
(http://money.cnn.com/2009/01/06/news/economy/where_stimulus_fits_in/index.htm)
Nah, coba Mbak Sholi cari negara lain yang mencetak uang segitu banyak. Nanti
ketemu deh Zimbabwe. Udah ancur lebur tuh mata uang Zimbabwe; dah jadi kertas toilet.
Salam,
Agung
> Sholi
>
>
> — In alumni-ppij@yahoogroups.com, “surya s.” wrote:
>
> > Sulit rasanya Amrik bakal dibiarin kolaps oleh misalnya Cina, Jepang, atau
Inggris. Apa mereka mau dolar yg mereka pegang jadi kertas toilet?
> > Kecuali kalo mereka2 ini sudah ndak pegang dolar.
> >
> > surya
>
>
> > — In alumni-ppij@yahoogroups.com, “Agung T” wrote:
> > >
> > > Menurut saya, krisis itu belum sampai pada puncaknya; puncaknya adalah
pada ketidakpercayaan warga Amerika pada Bank Sentral (The Fed, BI-nya Amrik),
mengingat The Fed adalah swasta.
> > >
> > > (Dikuasai oleh keluarga Rockefeller dkk)
> > >
> > > Kalo itu terjadi, mungkin Amrik bener2x collapse.
> > >
> >
>
> > ***
> >
>
Ada yang ngebilangin kalau loe taruh nama gw di Blog loe, ternyata ginian to Gung.
Loe bikin argumen kayak udah belajar secara kaffah aja. Pengetahuan loe ttg ekonomi politik internasional ya ibarat orang buta megang kaki gajah dan bilang bahwa gajah bentuknya bulat panjang.