http://tech.groups.yahoo.com/group/Interdisiplin/message/2715
Tujuan Pendidikan?
Tujuan pendidikan seharusnya adalah mengenal Allah SWT.
Semakin kenal seseorang terhadap Allah SWT, maka orang tersebut akan semakin
menyadari ‘kehadiran’-Nya dalam setiap keadaan, sehingga terlindungi
dari sifat curang, mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar.
Kedekatan dengan khaliq juga berdampak kepada semakin hebatnya daya
manfaat seseorang kepada lingkungannya, karena ilmu-Nya akan mengalir
deras kepada yang bersangkutan.
Sekarang ini pendidikan terlalu diarahkan ke tujuan-tujuan yang
sifatnya duniawi, jauh dari tujuan untuk mengenal Allah SWT.
Manifestasi tujuan duniawi dapat kita lihat pada tujuan pendek
pendidikan kita yang berorientasi pada nilai akademik semata (nilai
akademik pun hanya untuk mengukur kekuatan menghafal), sedangkan
tujuan akhirnya adalah uang dan status sosial.
Kesalahan tujuan jangka pendek pendidikan berakibat pada pendidikan
yang berbasis kepada kurikulum semata dan semakin menafikkan peran
guru. Ketika hal ini terjadi, guru hanya berperan sebatas sebagai
pengajar (yang hanya mengajarkan materi-materi pelajaran), tidak
sebagai pendidik (selain memberikan materi pelajaran, tapi juga
nilai-nilai lain, seperti etika, akhlak, ruh ilmu yang diajarkan dll).
Ini disebabkan kebijakan pemerintah yang lebih berminat mengalokasikan
dana untuk pembuatan buku-buku kurikulum yang tebal-tebal (sehingga
dapat dikorup), ketimbang memperbaiki kesejahteraan para guru.
Dampak ke siswa adalah mereka berorientasi sebatas pada materi
pelajaran akademik (yang berbasis kepada memorizing itu), sehingga
tidak heran kita temui para siswa kita tidak sungkan-sungkan untuk
mencontek ketika ujian atau doyan tawuran atau hidup secara hedonistik
atau menjadi para pembangkang. Hal tersebut disebabkan tidak
bersemainya nilai-nilai etika dan akhlaq pada lubuk hati mereka.
Cahaya Tuhan tidak menyinari hati mereka, disebabkan para guru tidak
dapat menjadi agen ilmu-Nya dengan baik; ilmu sebatas tertulis secara
kering di kertas, tidak pernah menyinari para siswa (bahkan mungkin
para gurunya sendiri).
Kesalahan tujuan jangka panjang pendidikan berakibat pada sifat tamak
para siswa. Bagi yang mengejar uang, maka mereka terkondisi sebagai
koruptor-koruptor ulung, jika bekerja di pemerintahan, dan menjadi
para kapitalis yang tidak berhati nurani, jika berada di swasta. Bagi
yang mengejar status sosial, misalnya dalam dunia sains dan teknologi,
mereka tidak sungkan-sungkan melakukan kecurangan-kecurangan demi
prestasi yang berakibat pada status sosial. Hal-hal tersebut sebagai
akumulasi akibat pendidikan yang tidak berupaya menghadirkan Allah
SWT. Output pendidikan sekuler menghasilkan para manusia yang tidak
mengenal etika, akhlaq dan cahaya ilmu, sehingga mereka berbuat
kerusakan, baik skala kecil atau pun besar.
Semoga era ini cepat berakhir …
Wass.,
Agung
setuju dengan pendapat anda, tapi jangan sampai orang terjerumus dalam pemikiran sempit tentang KEAGAMAAN. bukan KETUHANAN.. itu adalah bahan refleksi bagi kita semua. yang mengatasnamakan agama diatas segalanya. tak ubahnya manusia yang omong kosong….
saya mau tanya tujuan pendidikan secara umum tu bagaimana y???????????????? mohon penjelasaannya
sangat setuju oleh karena itu marilah kita berharap dengan berdirinya sekolah-sekolah bonafit yang berlabel Islam akan benar-benar menerapkan aturan-aturan yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.
Saya sangat merasakan apa yang Anda ungkapkan bahwa pendidikan sekarang ini bertujuan ke arah duniawi, bahkan orang berpikiran bahwa tujuan akhir dari menuntut ilmu mendapat pekerjaan (uang), tdk ada lg tujuan yg di kaitkan dengan Tuhan (Allah swt) sehingga kita dapat melihat kondisi pendidikan kita saat ini bagaimana???
saya sangat setuju dengan pendapatan saudara, pendidikan di indonesia saat ini memang sangat memprihatinkan, pendidikan nasional di indonesia hanya berorientasi pada pengembangan prestasi akademik yang tidak diimbangi dengan nilai-nilai agama, moral dan estetika. sehingga siswa hanya di harapkan menjadi seorang pejabat, ilmuwan yang tidak dibekali dengan nilai-nilai agama yang ketika mereka nanti menjadi pejabat maka hanya akan mengejar materi dan menjadi pejabat yang korup karena kurangnya kecerdasan spritual dan emosional mereka
sebagaimana kita ketahui ,di negeri kita ini(indonesia )banyak sekali menjadikan dunia pendidikan menjadikan ajang bisnis ,maksudnya ketika disuatu lembaga pendidikan dapat subsidi .orang2 pada lomba untuk mendapat bagian itu.dimanakah jiwa pendidik itu atau hanya sekedar memberikan materi kemudian keluar kelas tanpa peduli?ketika banyak orang ingin jadi guru tak lain karena menjadi guru itu banyak gajinya.ini semua merusak citra guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa .
saya setuju dengan anda ,tetapi untuk menjawab sebuah tujuan dari pendidikan seharusnya anda membahasnya secara umum. karena sangat banyak persepsi tentang tujuan pendidikan itu sendiri. seperti yang telah dikomentar diatas.jangan sampai pembaca salah tafsir.
keadaan sperti yg anda gambarkan, sebetulnya sudah lama dirasakan. Namun kita agk kesulitan memecahkan permasalahan ini, karena masalah pendidikan tidak sekedar kurikulum dan anggaran. Ada yang belum kita pahami tentang falsafah pendidikan kita???? dan ini mejd akar dari dr permasalahan tsb…
saya bisa mengerti apa yang anda pikirkan, walaupun saya kurang setuju dengan anda. menurut saya tujuan pendidikan kita sudah bagus dan terus mengalami perbaikan. yang anda katakan bahwa peran guru, hanya sebagai penyampai materi tidak sepenuhnya benar.dengan kurikulum sekarang KTSP, guru lebih sbg fasilitator dan pembelajaran mulai bergeser dari teacher centre ke student centre, artinya menempatkan anak didik sbg subjek dlm pembelajran.saya sangat mencintai dunia pendidikan dan menjadi bagian dunia pendidikan itu sendiri. memang pendidikan di Ind masih hrs diperbaiki. bagi saya, lebih baik menjadi pemain kecil daripada penonton yang pintar sekalipun. karena penonton hanya bisa berkomentar tanpa memberikan solusi.
setuju gan
yup..
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
orang yahudi,nasrani jg mengenal Tuhan,tapi takmau menyembah ya kayak kamu itu orang blajarnya nyleneh kok bilang mordern, revolusi sgl,ya orang2 spt kamu itulah yang akan membelokkan arah pendidikan.coba baca tu buku3landasan utama,tauhid rubbubiyah,asmawasifat dan ulluhiyah.
@ Caberawit : menurut saya, orang yahudi dan nasrani belum mengenal Tuhan, sehingga mereka menyekutukan Allah SWT dengan yang lain.
Tujuan pendidikan itu agar orang tidak dg mudah menuduh,mencaci atawa menghujat kalau pendapatnya beda, juga agar orang lebih bijak,halus dlm bertutur kata,memberi nasihat dg kata kata yg baik yah sperti nabi kita itulah. yang gampang jangan dibuat runyam.
Permudahlah segala urusan,itu salah satu ciri orang berpendidikan.
tujuan terpenting pendidikan itu apa?
Menurut saya pendidikan tu lebih berharga dari pd apa pn.
pendidikan adlh proses menggubah cara berfikir manusia.