Siapa yang memukul ‘gong’nya?
Sampai sekarang Quantum Computer belum ada, namun diyakini tinggal menunggu waktu, sebelum akhirnya akan ada yang memukul gong peresmian kapan teknologinya benar-benar teraplikasi.
Siapa kiranya yang akan meresmikan masuknya QC ke ranah teknologi dan juga menguasai pasarnya?
Raksasa di Amerika Serikat tentu sudah mengambil ancang-ancang dari dulu; cobalah lihat IBM, Microsoft, AT&T, dsb.
Tapi, kini, yang perlu ‘diwaspadai’ adalah mulai sangat seriusnya raksasa-raksasa Jepang untuk ikut bertarung di QC. Seperti kita tahu, Jepang tentu tidak pernah main-main dalam riset; resikonya tentu sudah diukur, sehingga riset yang dilakukan tidak akan useless.
Berkumpulnya para pendekar-pendekar nanoteknologi di Institut yang berada di bawah naungan Universitas Tokyo (http://www.nanoquine.iis.u-tokyo.ac.jp/main-member-e.html) tentu perlu dicermati dengan seksama.
Disitu ada Prof. Yamamoto (http://www.stanford.edu/group/yamamotogroup/YY-HP/), yang merupakan gurunya Isaac Chuang (Professor di MIT); atau ada Prof. Arakawa (http://www.qdot.iis.u-tokyo.ac.jp/index_e.html) , yang merupakan salah satu ‘suhu’ -nya nanoteknologi Jepang (Thaddeus Ladd bekerja di grup riset ini); atau Prof. Kohei M. Itoh (http://www.appi.keio.ac.jp/Itoh_group/), yang membimbing Prof. Rodney Van Meter, sarjana dari Caltech (murid Ron Ayres atau cucunya Richard Feynman), penggagas aristektur QC . [Beruntungnya, saya sekarang bergabung di grup Itoh dan Van Meter]
Keseriusan lembaga ini tentu tidak perlu dipertanyakan lagi, jika kita meninjau dukungan industri seperti Fujitsu, Sharp, NEC, dan Hitachi (http://www.nanoquine.iis.u-tokyo.ac.jp/comp-e.html)
Akankah Jepang yang memukul “gong”nya, yaitu menjadi leader kembali, sebagaimana Jepang telah menguasai dunia otomotif, elektronik dsb?
Pertanyaan yang penting juga bagi bangsa ini: Bagaimana pula dengan Indonesia ?!
Tinggalkan Balasan