Rekan-Rekan yth.,
Kita semua baru saja menerima laporan yang sungguh membuat merinding;
bahwa penyelewengan di penerimaan minyak tahun 2000-2007 menyentuh
angka 194 triliun.
Itu yang terdeteksi; yang tak terdeteksi pastilah lebih banyak lagi.
Anggap saja yang sesungguhnya adalah 400 triliun.(Bisa saja yang
sesungguhnya 5 kali atau 10 kali lipat s/d 1940 triliun)
Jika anggapan kita bahwa angka sesungguhnya adalah 400 triliun, maka
seharusnya kita tak butuh kenaikan BBM yang kemarin dilakukan; dengan
asumsi untuk 120 USD/barel butuh subsidi 200 triliun
(http://www.hukmas.depkeu.go.id/Ind/News/NewsFiscal.asp?link=Penjelasan_BBM_2305\
08.doc)
Yang salah tentu bukan SBY; beliau hanya menuruti para ekonom2x
disekiliingnya.
Ada baiknya rakyat bersatu untuk menyikapi hal ini.
Salam,
Agung
Seorang warga Indonesia yang berprofesi sebagai Marbot Mushalla dan
sedang belajar menulis.