Feeds:
Pos
Komentar

Archive for September 25th, 2007

Sebetulnya ini bulan puasa, ya …

Tapi ada seorang kawan memberikan artikel ini.

Pembelajaran bagi yang mau poligami.

http://in.reuters.com/article/oddlyEnoughNews/idINKLR20257220070925 

KUALA LUMPUR (Reuters) – Malaysian doctors have reattached a man’s nearly severed penis after his first wife, enraged by his comparison of her sex skills with those of his younger second wife, decided to chop it off with a kitchen knife.

The man, a 43-year-old Indonesian worker in southern Johor state, was lying in bed with his 48-year-old wife talking about his newly wed second wife, who is in her 30s, when the incident happened, the New Straits Times newspaper reported.

Despite his shock and pain, the man managed to pull on his trousers and ride his motorcycle to a nearby hospital, where doctors had to put in 11 stitches to reattach the organ.

The man later complained to police, who arrested the woman and plan to charge her with voluntarily causing grievous hurt with a dangerous weapon, which carries the penalty of a three-year jail term and a fine, the newspaper reported.

Iklan

Read Full Post »

Yang dibutuhkan Indonesia dalam waktu dekat adalah Revolusi etika.

Dibutuhkan pemahaman baru mengenai etika dalam bermasyarakat; yaitu etika kerja, etika berkeluarga, etika berbelanja, etika naik kendaraan umum, etika tertib lalu lintas, etika mengemukakan pendapat, etika terhadap generasi yang lebih tua atau lebih muda, dsb.

Saya melihat, kekuatan Jepang bukanlah pada kepintaran mereka; bukan pula pada kekuatan fisik.

Tapi pada etika.

Seperti dapat kita lihat dalam etika berpolitik Shinzo Abe akhir-akhir ini; begitupun pendahulu-pendahulunya.

Shinzo Abe adalah politisi yang negarawan, yang mundur dengan ikhlash ketika masyarakat memang memintanya untuk mundur. Ini berbeda dengan politisi kita, yang selalu saja tidak ikhlash untuk untuk turun. Misal kasus ZA yang menyebarkan berita fitnah demi memiliki bargain politik dengan Presiden, agar tidak kehilangan penghasilan dari DPR/MPR.

Atau TKiemas yang menyebarkan fitnah kemana-mana bagi partai tertentu dan paham tertentu, demi majunya kembali istrinya ke kursi presidenan.

Itu contoh tidak adanya etika dalam level elit.

Dalam level yang lebih rendah, dapat kita lihat dimana-mana, betapa tidak beretikanya bangsa kita; mulai dari di jalanan, pasar, s/d sekolah.

Sepanjang pengetahuan saya, bangsa Jepang adalah bangsa yang sangat beretika; dan itu dapat dilihat di segenap pelosok negeri ini.

Semoga, bangsa kita yang besar, dapat mengalami revolusi etika dalam segala level, untuk kehidupan bangsa kita yang lebih baik.

Wass.,

Agung

Hiyoshi, 25 September 2007

Read Full Post »

Assw.,

Minggu lalu saya dikasih beberapa buku (Orisinal) mengenai Quantum Computer oleh Prof. Itoh; totalnya bisa melebihi satu juta rupiah kalo dikurskan dengan rupiah.

Wah, di Indonesia mungkin gak ya itu terjadi?

Wass.,

Agung

Read Full Post »