<mode on: becanda>
Hore !! Akhirnya kita tak lagi disebut bangsa tempe !!
Setelah berpuluh-puluh tahun bangsaku diejek-ejek sebagai bangsa tempe, akhirnya label itu lepas juga; kini profesi terhormat di bangsaku adalah kerjaan berdasi, terutama menjual produk-produk luar negeri.
Bahkan untuk urusan tempe, bangsaku sudah mengalami kemajuan; kata temanku di “persatuan pelajar indonesia-jepang”, 76 % stok kedele di Indonesia diimpor dari Amerika Serikat.
Kini, para pembuat tempe dan tahu sudah mulai gulung tikar; wah … bangga deh … lama-lama kelak kita semua tidak disebut lagi bangsa tempe …
….. Banggakah ?! Atau Malukah ?!
Berikut beritanya:
<mode on: serius>
Kita harus membuat revolusi besar-besaran sehingga untuk urusan tempe aja tak bergantung ke luar negeri; apalagi beli tempe ke pembantunya zionis … idih … harom …
sementara itu negara yang namanya mirip dengan negara kita “India” yang dulu mungkin sama miskinnya dengan kita sekarang sudah menjadi kekuatan ekonomi asia bahkan disegani seluruh dunia.
Begitu juga cina yang sekarang siap menggeser posisi negara adidaya, sampai2 AS ketar-ketir dengan kemajuan china yang mencengangkan dunia.
lihat di :
http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=321746
dan juga di :
http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=321745
tapi pertanyaan timbul ?
Kenapa Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun menyatakan diri merdeka kok sekarang seperti yang dikatakan mas agung di depan, bahwa sekarang kita terancam nggak bisa makan tempe, karena kedelainya harus impor dari luar…?
padahal kita selama ini yang nggak kuat beli telor apalagi daging, bisa berlega hati dengan adanya tempe… lha kalau itu juga sudah tidak terjangkau lagi trus makan apa kita?
btw, saya skrg masih bisa makan telur tiap hari dan juga ikan lain, karena di jpn harga telor dan ikan lebih murah dari sayur dan tempe sekalipun…
silahkan temen 2 merenung….
nanti saya buat kebon kedele sendiri ah..
by: agus jabon
sebnarnya negara kita adalah negara yang sangat kaya ….
namun kenapa negara kita tidak bisa maju se[erti negara maju lainy a… kenaa kita masih berada di bawah garis hiks hiks