Saya dapat pesan via messenger sebagai berikut:
RED ALERT!
SAVE Babakan Siliwangi. NOW!Sepertinya Bulan Desember 2008 akan dimulai penebangan Hutan Babakan Siliwangi. Rupanya PT EGI tetap memaksakan keinginannya untuk menebangi hutan Babakan Siliwangi dan menjadikannya Area Komersil
Padahal Dada Rosada pernah bilang di Koran PR: “Kalau masyarakat tidak setuju, pengusaha tidak bisa memaksakan kehendak untuk membangun”
Saat ini sudah ada 6,278 teman kita yang bergabung di join cause SAVE Babakan Siliwangi Facebook, dan kita bisa menagih janji Dada Rosada
AYO! Ajak teman-teman kita untuk bergabung di join causes SAVE Babakan Siliwangi untuk menyelamatkan Hutan Publik Babakan Siliwangi.
AYO! SAVE Babakan Siliwangi.
Saya berfikir: apakah benar manusia-manusia Indonesia tidak memiliki wawasan ramah lingkungan? Kalau benar Babakan Siliwangi akan dihabisi, maka entah akan seperti apa bentuk ITB dan sekitarnya.
Tahun 1995, rasanya kalau pagi-pagi kita masih dapat menemui embun dan kabut di pagi hari di daerah Dago. Ketika saya masih tinggal di daerah Kanayakan, setiap pagi saya main basket sehabis subuh; dan terasa sekali segarnya embun dan bahkan kabut ketika itu.
Seingat saya, tahun 2000-an, kabut di daerah Dago sudah menipis, mengingat hutan di lembah Kanayakan dibantai oleh sebuah pengembang.
Kini, Babakan Siliwangi ingin pula ikut-ikutan dibantai.
Sungguh ironis memang, negeri yang katanya muslim, walikotanya (si Dada Rosada) konon kabarnya juga muslim, tapi kalah jauh sekali dibanding orang-orang Jepang dalam mencintai lingkungannya: di Jepang kita akan mendapati hutan-hutan di dalam kota.
Sungguh ironis !!
Terkait:
1. http://www.worldpress.org/Asia/2875.cfm
2. http://savebabakansiliwangi.wordpress.com/