Di hari Pahlawan kemarin, kita semua dicengangkan oleh keberanian seorang Williardi Wizar yang berani *berkata jujur*, mengungkap konspirasi yang terjadi dalam kasus pembunuhan Nasrudin.
Beliau mengatakan bahwa setidaknya dua petinggi polisi terlibat dalam skenario jahat untuk menghancurkan Antasari : Irjen Pol Hadiatmoko dan Brigjen Pol M Iriawan Dahlan.
(Referensi, sebagai contoh : http://berita.liputan6.com/hukrim/200911/250584/Wiliardi.Penahanan.Antasari.Dikondisikan.Petinggi.Polri)
Ternyata, sebagaimana eksekutor2x lainnya, Sdr. Wizar dibohongi oleh para petinggi polri tersebut, bahwa apa yang dilakukannya adalah tugas negara.
Sangat tidak mudah mengatakan kebenaran dalam situasi seperti itu.
Dapat dibayangkan, konsekuensi2x apa yang akan dialami oleh Sdr. Wizar dan keluarga akibat dari kejujurannya tersebut. Benarlah Sunnatullah yang berlaku sejak era para Nabi bahwa kejujuran dan mengungkap kebenaran selalu ada harganya; dan tidak sedikit dari kalangan para pahlawan tersebut yang diuji oleh ketakutan (karena ancaman) , kelaparan (karena kesulitan ekonomi), bahkan sampai kehilangan harta dan jiwa, sebagai bayaran dari idealisme dan keyakinan mereka.
Setelah Pak Bibit, ternyata kita menyaksikan bahwa masih ada juga Pahlawan dari kalangan kepolisian, yang selama ini stigmanya sudah buruk.
Semoga Allah SWT melindungi Bapak Wizar dan sekeluarga. Amin ya rabbal `alamiin …
Belum tentu pahlawan mas, mungkin karena kecewa pak Wizard keinginannya tidak ditepati.
kan sebelumnya ada deal dg penyidik kalau beliau akan mendapat keringanan ternyata dia masih mendekam di sel, daripada hancur sendiri kan lebih baik ramai2 tanggung renteng.
Yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa kebenaran akan mendapatkan jalannya sendiri, tuhan bekerja dg cara yg tidak dibayangkan sebelumnya.
Tapi apapun itu, saya sangat menghargai pak Wizard dg sikap yg ditempuh dg resiko yg mungkin tidak ringan.