Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Februari 12th, 2008

Metro Miniku …. Tobatlah

Ketika membaca berita di detik mengenai Metro Mini terguling , perasaan saya agak bercampur aduk antara menangis dan ketawa.

Menangis, karena selama puluhan taon perilaku bis kesayangan warga Jakarta tak kunjung pula berubah. Dari dulu sampe sekarang, kendaraan umum yang dekat dengan rakyat kecil di Jakarta ini tak kian membaik, malah memburuk.

Ketika saya SMP, setahu saya kasus penumpang disuruh pindah bis itu tak terjadi; seingat saya, penumpang Metro Mini masih bisa agak nyaman duduk dengan ditemani AC alami dari tempat ia naik (dimanapun, tak harus di halte :D) sampai dengan tujuan (dimanapun pula, tak harus di halte :D).

Tapi, kini, kenyamanan itu terancam punah; kini transfer penumpang antar Metro Mini sudah lazim terjadi. Bahkan, menurut saya sudah terhitung brutal.

Pernah suatu ketika, saya sedang naik S-75, yang dikenal sebagai Metro Mini paling brutal sedunia, ketika saya sedang khusyuk menikmati indahnya daerah Mampang, tiba-tiba oleh kondektur saya dan kawan-kawan diturunkan ditengah jalan.

Ya, tengah jalan dalam arti sesungguhnya.

Belum lagi kebut-kebutan antar Metro Mini yang kian parah.

Di rumah keluarga kami di Tanah Kusir, Metro Mini sudah beberapa kali menubruk rumah tetangga. Dan, ketika nyang empunya marah, sang kenek hanya berujar dengan polos: “Bu … saya mau diapain juga silakan deh … ini badan sayah … ”

(Anda bayangkan itu diucapkan dengan lugu dari mulut supir atau kenek dengan logat Batak.)

Dan yang terkini adalah berita mengenai terbaliknya Metro Mini di depan RSPePeh, yang baru saja ada hajatan besar bulan lalu.

Doa saya, semoga Pak Fauzi Bowo dkk dapat membuat para supir Metro Mini pada tobat ke jalan yang benar.

(Amiiin …)

Semoga para supir dan kenek yang mayoritas dari Medan dapat memperhalus akhlak mereka menuju akhlaqul karimah, sehingga dapat melayani penumpang dengan baik.

(Amiiin …)

Iklan

Read Full Post »