Imam Samudra memberikan wasiat sebagaimana tertera disini:
Beberapa paragraph sebelumnya tidak bermasalah, tetapi paragraph berikut yang akhirnya menjadi masalah:
“Kepada antum semua yang telah mengikrarkan dirinya untuk bertempur habis-habisan melawan anjing-anjing kekafiran, …. Sungguh gelar teroris itu lebih mulia daripada gelar ulama. Namun mereka justru menjadi penjaga benteng kekafiran.”
Orang kafir (baca: tidak beriman) tidak semuanya patut diperangi sebagaimana hadist Rasulullah SAW:
“siapa yang membunuh (termasuk menyakiti dll) orang kafir dzimmi, maka akulah yang akan menjadi pembelanya”
Berikut hak2x kafir dzimmi:
http://hikmah.sitesled.com/jihad/macam_macam_jihad-hak_dan_kewajipan_zimmi.htm
Jadi agaknya Imam Samudra menuliskan wasiat itu bercampur-campur emosi.
Bagi saya, bisa jadi Amrozi dkk diterima disisi Allah SWT; tapi tidak sebagai mujahid, tapi sebagai orang yang bertobat.
Seperti Ryan, sang penjagal dari Jombang; konon kabarnya sekarang sudah tobat. Ketika kelak dia dieksekusi, bisa saja dia terhitung orang yang bertobat, tapi tetap saja ada perbuatan membunuh manusia yang tak berdosa, yang kelak akan diperhitungkan oleh Allah SWT.
Korban Bom Bali, Mariott dsb tidak hanya orang non-muslim, melainkan juga muslim dan mungkin beriman.
Berikut janji Allah kepada para teroris:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya, Allah murka kepadanya, mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS an-Nisa’/ 4: 93).
“Seandainya penduduk langit dan bumi bersekutu dalam (menumpahkan) darah seorang mukmin, maka pasti Allah akan menelungkupkan mereka ke dalam neraka.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Dan darah balas dengan darah, mata dengan mata dst … yaitu hukum QISHASH, di 2:178:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”
Masalahnya adalah DI Negara Kafir Sana mas……
Ada Wajib Militer yang mewajibkan semua warga negara untuk menjadi Tentara…….
Beda dengan kita yang tidak ada sama sekali Wajib Militer…..
Mereka lebih tahu Mana Kafir Dzimmi dan Harbi daripada anda karena 2 hal mas !
1. Mereka juga punya Rujukan yang jelas dari Alquran dan Hadist dan Qoul Ulama Salaf.
2. Meraka mempraktekannya mas (Mujahidin) di Iraq, Afghanistan, Kashmir, Pattani, Moro, Palestina, Somalia, Cechnya dsb)
Sedangkan kita ini hanya DUDUK DUDUK SAJA tanpa berbuat apapun untuk mereka !!
Allah mengangkat Mujahidin beberapa Derajad dibandingkan yang hanya duduk-duduk saja….
Anda jangan menggurui mereka, Justru sebaiknya andalah yang harus belajar dan mempraktekannya !!
Jihad itu ada Fiqhnya mas, Ulama Salaf juga membuat Fiqh tentang JIHAD, jadi anda tidak sepatutnya seperti itu…..
Maap mas, Orang Kafir akan senang dengan Artikel mas ini, dan akan dikatakan sebagai Orang Muslim yang moderat dan tahu Toleransi etc,etc.
Wallahu ‘alam
Berilmu dulu sebelum beramal !
Anda pintar menyitir Ayat dan Hadits Rosulullah SAW. Maka bgmn tanggapan Anda :
“Apabila Allah menurunkan adzab, maka semua akan terkena, di akhiratlah akan dipilah, mana yang benar dan salah,” (Cari takhrij Hadits atau Ayat Al-Qur’an ttg ini, saya yakin Anda tahu).
“Berarti korban2 yang tak bersalah tentu akan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya kelak! begitu juga orang yang saat itu mati sedang ajojing, mabuk2an, berzina, tentu akan mendapatkan pula tempat ‘istimewa’ di Neraka!”
Ini penafsiran darimana, Mas? Apakah ada pendapat salafus salih, sahabat atau tabiin yang menguatkan pendapat ini?
Hati-hati, lho, Mas …
@ Mas Agung Sulistiyo
Gak ada kaitannya dengan negeri2x orang lain, mas 😀
Fatwa Imam Samudra itu kan jelas gak membeda-beda kan orang kafir; itu bahaya sekali.
Saya kenal banyak orang non-muslim; ada diantara mereka yang simpat ke islam, bahkan tak sedikit yang masuk islam.
(Saya pernah mengislamkan beberapa muallaf … alhamdulillah)
Jadi, tidak benar yang dikatakan Imam Samudra, bahwa orang kafir itu sama saja semuanya; justru yang berpotensial masuk islam itu banyak sekali.
Di terima di sisi allah, iya… di kakinya… di neraka.
Taubat -> di terima di sisi allah…
jgn kemakan doktrin agama, logika aja. Salah -> di hukum..
Berbuat kesalahan memang nggak baik, tapi mengakui kesalahan lebih baik…
Tapi amrozi cs? taubat apa? mengakui salah aja nggak… please deh.
please deh
Tulisan bagus:
http://antosalafy.wordpress.com/2008/11/11/amrozi-cs-itu-teroris-atau-mujahid/
@trisetyarso
Saya tambahkan referensinya, yaitu :
http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=246
Tulisan Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary dlm situs tsb, kemudian saya counter di sini :
http://wadehel.wordpress.com/2006/07/28/amrozi-berangkat-ke-surga-semua-boleh-lega/
Lebih spesifik bisa dilihat pada comment no. 19119 (posting saya tgl 23 November 2008 pukul 1:00 am).
Orang-orang liberal, sekuler, salafy, ihkwan/tarbiyah, jelas tidak setuju dengan jalan yang di ambil oleh Imam Samudra, dkk. Bisa jadi ijtihad mereka salah, akan tetapi lihat atsar mereka ketika telah meninggal (pantaskah dianggap teroris).
Sahid atau tidak itu urusan Allah SWT. Kita tidak bisa menghakimi. Bahkan hanya karena kita beda harokah/sikap perjuangan, kemudian kita menafikan perjuangan kelompok lain. Belum tentu kemudian kematian anda nanti “membekas”, sebagaimana kematian mereka. Sekalipun misalnya anda sudah mengenggam gelar doktor 😀
@ “aku”
Yang menganjurkan menjadi teroris siapa coba … ? Tentang atsar, insya Allah kita doakan yang bersangkutan dalam keadaan husnul khatimah.
Tidak tertutup kemungkinan, manusia yang bejat selama hidupnya, tapi dapat meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Baca baik-baik
“Sungguh gelar teroris itu lebih mulia daripada gelar ulama. Namun mereka justru menjadi penjaga benteng kekafiran”.
Ternyata pemaknaan kata ‘teroris” anda dalam wasiat Imam Samudra itu sebatas yang tersurat, tidak melihat akna yang tersirat. Jadi OK-lah saya tahu kualitas Anda.
@ Mas “aku”
Sebetulnya saya enggan, mas, membahas lebih jauh tentang wasiat imam samudra … kasihan orangnya …
Tapi, ok-lah, kalau mau buka-bukaan …
Sekarang gini aja, deh; mau ikut imam samudera atau Rasulullah SAW?
Rasulullah SAW bersabda:
““Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At Tirmidzi)
Nah, nabi menyebut teroris gak disitu?
Hayoo … jadi imam samudra sudah bid`ah (dhalalah) dengan mengatakan sesuatu yang tak ada di Al-Qur`an dan Sunnah.
Itu baru perkataannya yang itu … belum yang lainnya lagi …
Kalau gue perhatikan, dari cara ngomong dan cara pandangnya, kayanya trio bom bali rada konslet dikit ya otaknya?
membunuh ko PD, alasannya jihad dan umat islam lagi, umat islam yang mana?,saya islam dan saya tidak suka kekerasan apalagi sampai membunuh lebih 200 orang. jadi jangan bawa=bawa islam dong…
@ Budi Sutomo
Betul, Mas !! Sepakat !!
Itu pesan Ust. Abu Bakar Baasyir:bahwa tak mungkin Amrozi dkk membom Bali sehebat itu … tapi anehnya mereka tetap saja mengakui itu adalah perbuatan mereka.
Ada analisa, bahwa mereka bertiga otaknya memang sudah korslet; mungkin ketiganya sudah diracun oleh pihak aparat, sehingga tetap saja cengengesan ketika di pengadilan dsb.
Bagaimana pun, seperti kata Ust. Abu, ketiganya setidaknya punya niat baik membela Islam, sekalipun caranya salah.
Kita doakan saja semoga ketiganya diterima di sisi Allah SWT … amiiin
Anda, Saudara Trisetyarso belum tahu bagaimana akhir kematian anda nantinya. Sedangkan Imam Samudra CS. sudah melewati masa itu dan terbukti jenasahnya harum wangi tanpa rekayasa, banyak keajaiban alam yang menyertai pemakamannya bahkan bumi dan langitpun menyambutnya dengan penuh kerinduan. Sedangkan sampeyan, bagaimana kondisi sampeyan setelah jadi mayat nanti belum tahu khan ? Jadi takutlah kepada Alloh, karena anda telah berani mendiskriditkan hamba Alloh yang jenazahnya saja seharum kesturi. Apakah kondisi jenasah orang yg telah meninggal bisa direkayasa ? Apakah tanda-tanda alam yg menyertai pemakamannya juga bisa direkayasa. Bukankah itu kebesaran Alloh agar manusia mau membuka mata hatinya. Bicaralah dengan hati dan berhati-hatilah dengan komantar anda….. Saya kasihan kalau anda akan menerima akibat dari komentar miring pada hamba yang ternyata ia adalah Kekasih Alloh. Mohon maaf, klo nggak berkenan. Matur Nuwun.
@ langitsore
Coba dilihat lagi tulisan dan komen saya di atas.
Kalau saya dinilai menafikkan 100 persen perjuangan Amrozi dkk, itu salah besar.
Niat Amrozi dkk untuk membela Islam perlu dihargai, tapi *caranya*, yaitu membantai orang2x tak berdosa, saya 100 persen tidak setuju.
Sebagaimana kata Us. Ihsan Tandjung, bisa jadi Amrozi dkk khusnul khatimah; itu menandakan bahwa sekalipun caranya salah, tapi Amrozi dkk diampuni oleh Allah SWT.
Bagi kita yang masih hidup, harus dijadikan pelajaran kasus ini. Kita ambil bagian yang bagus dari Amrozi dkk, tapi kita buang bagian yang tidak perlu.
[b]halah halah, semakin nambah usia semakin banyak wawasan semakin ribut pula kalian ini nantinya… toh saya yakin menjelang tua nanti bahkan menjelang ajal nanti kalian2 ini baru bisa “nerimo” kata orang jawa… rame aja, coba saya bisa balikin kalian ini jadi anak ingusan lagi pasti kerjaannya bukan kaya gini tapi maen terus!!!
maaf lancang karena saya bosan dengan diskusi ato debat orang2 yang ga ada ujung pangkalnya. terus ribut diblog lagi biar jadi terkenal.
sharing ilmu boleh tapi janganlah bantah2an karena masing2 ngerasa udah “fasih” ilmunya.
lagian kasian kalo blog ini nanti saya bikin jadi satu halaman aja… salam damai (perang juga boleh)[/b]
mohon maaf yang sebesar-besarnya
sudah-sudah….
lihat surat al-zal zalah, ayat 7-8.
menurut saya, tidak lucu rasanya kita mengurusi urusan Allah… kita sebagai manusia hendaknya tidak usil, ingat!!! Allah Maha tau atas segala sesuatu. jadi apa yang kita kira benar, belum tentu benar dihadapan Allah.
Biarlah Allah yang menghakiminya.
karna pengadilan Allah lebih sempurna dari pada penilaiaan anda semua.
Mengerikan
saya ikuti trus tulisan trisetyarsa,ternyata bisanya cuman komentar dan mengkoreksi negatif thd jihad yg sedang berlangsung.jadi DIAMLAH anda klo anda muslim atau beri penilaian + bg mujahideen,bisa jadi mrk berada diatas kebenaran sedang anda diatas kesalahan ataupun sebaliknya krn itu adalah mutlak hak ALLAH,bila ternyata anda tetep nekat menebar kerancuan2 ini maka saya berlepas diri dari anda trisetyarsa dan kt kembalikan semua urusan kpd yg maha JABBAAR,KHAAFIDH,MUDZDZILL,HAKAM,HASIIB,MUNTAQIM..jadi urusan ini langsung anda dgn NYA
@ Saudaraku alam : masalahnya yang disebut mujahidin itu siapa? Orang yang frustasi melakukan bom bunuh diri karena kelainan seksual/biseks dan keluarganya berantakan? Atau orang yang frustasi masalah ekonomi sehingga ikutan juga bunuh diri?
Coba baca lagi link ini:
http://antosalafy.wordpress.com/2008/11/11/amrozi-cs-itu-teroris-atau-mujahid/
gak nyambung jawabanya,jangan 2 anda bagian dr propaganda centre u meredam makna jihad u menegakkan kalimatuLLAH?Maaf berburuk sangka dgn anda..baik kt kembalikan urusan ini kpd anda dgn ALLAH,kt berlepas diri dgn akhlak anda dan pemikiran anda
@ Saudaraku alam : propaganda center saya adalah Allah SWT; ya mari kita kembalikan segala permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya.
apa tindakan nyata anda ketika umat islam terbantai di maluku ambon poso jawa timur ketapang dll,diam degarkan berita masih belajar ikut terjun kelapangan bawa senjata beri bantuan logistik…coba buktikan di blog anda bila gak ingin disebut pembohong yg bisanya cuma koar2 doang
@ Saudaraku alam : kalau boleh tahu, tindakan anda apa? Tentang tindakan saya, tidak usah segalanya dimasukan di blog ini.
gmn to??ditanya malah balik tanya?klo mrk bkn mjhd..lantas siapa anda?orang yg berada diatas kebenaran,mana buktinya!!dgn menulis hujatan 2 apa sdh bisa dianggap mjhd?1 lg pertanyaan..pada masa kini mnrt anda siapa mujahid? tlng sebut nama dan tindakan nyata nya dlm membela dien dan saudara2nya ya terdzolimi?anda pasti berdalih lg atau gini aja antara anda dgn saya mengambil sumpah atas nama ALLAH..siapa diantara kt yg mendzolimi umat islam baik laki/perempuan,baik yg hidup/yg sdh meninggal..maka laknat ALLAH,malaikat,manusia..akan disegerakan di dunia ini,bersediakah anda?
@ Saudaraku alam : yang zhalim itu siapa? saya termasuk selalu mendoakan kaum muslimin, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal, dari kalangan manapun; termasuk dari kalangan teroris-khawarij seperti NMT (Noordin M Top), dan juga dari kalangan mu`tazilah (seperti Nurcholish Majid dan kawan2x). Bahkan jika ada sekelompok orang yang kerjaannya membunuhi kaum muslimin dan mu`minin, termasuk membunuh dirinya sendiri untuk keyakinannya, seperti yang dilakukan teroris-khawarij, saya tidak berani memasukkan yang bersangkutan ke golongan kafir.
Selama mereka masih syahadat, maka insya Allah saya doakan. Termasuk anda; apakah anda ingin masuk khawarij, mu`tazilah, atau bahkan berminat masuk sy`iah, asalkan syahadat, kalau anda meninggal, insya Allah saya doakan. Tentang tantangan anda untuk laknat-melaknat, itu urusan anda; karena saya tidak merasa kita berdua harus bermubahalah, maka itu saya serahkan ke anda.
Saya tidak kenal anda, bahkan tidak merasa harus bermubahalah; tapi, kalau anda memohon kepada Allah SWT untuk melaknati saya, ya saya balas lagi dengan doa, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita berdua.
Aniwei, saya tak punya waktu selain itu, semisal anda menantang saya untuk datang ke suatu tempat untuk bermuhabalah khusus, sebagaimana yang dilakukan disini: http://www.youtube.com/watch?v=C75nIy2IlvE (mubahalah irene vs diki).
Bukan karena takut; tapi saya tak punya waktu untuk mengurusi anda. Atau, kalau mau mari lakukan di tempat saya; di Tokyo. Nah jelas sekali saya berminat untuk menghadiri tantangan itu.
Berani?
Itu saja.
kt cari tempat netral singapura misal..gmn?
padahal ulama terdahulu mengkafirkan golongan 2 sesat tsb.
jalan pemikiran apa lg yg anda publikasikan?sekarang jelas sudah apa manhaj anda!!!anda harus belajar lg tentang kaidah pengkafiran, pemikiran& tindakan apa yg bisa menyebabkan seseorang keluar dari islam,terus anda jg tdk menjawab pertanyaan pertama dan kedua saya,ilmiahkah?
bermubahalah disini jg bisa!
1 hal lagi
dgn gelar Phd tdk menjadikan seseorang pandai dlm sgala hal,krn manusia punya keterbatasan akal
dan coba anda lengkapi jawaban pertanyaan pertama dan kedua saya klo tdk ingin di sbt pembohong dan disbut tdk bertanggung jawab tentang tulisan yg telah anda buat!!!
@ Saudaraku alam aka jablay :
1. Anda orang kaya, ya, mampu ke Singapura? Karena saya miskin harta, ya sampai detik ini tidak mampu ke Singapura; mampunya di Tokyo dan sekitarnya.
2. Syiah, Mu`tazilah, dan teroris-khawarij adalah golongan sesat; tapi kesesatan mereka tidak berarti syahadat menjadi batal. Itu menurut saya.
3. Mubahalah seperti apa yang dilakukan secara online? Kalau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mubahalah harus menghadirkan karib kerabat.
فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpa ke atas orang yang berdusta.” (Ali Imran: 61)
Terkecuali anda tidak kembali kepada Allah dan Rasul-Nya …
Btw, siapa yang merasa pandai dalam segala, hal?
Teman taman kita ini semangat sekali bicara jihadnya, dikoreksi dikit aja langsung emosi gak terima. baca dulu dong tulisanya,pikirkan baru komentar. kalau emosian begini sih gampang dikalahkan pihak lawan.
Justru di blog ini kita diajak diskusi dengan berpikir dulu, emosi melului, sok jagoan,enggak pernah dengar komentar orang lain.
trisetyarsa menulis
2. Syiah, Mu`tazilah, dan teroris-khawarij adalah golongan sesat; tapi kesesatan mereka tidak berarti syahadat menjadi batal. Itu menurut saya
MURJI’AH adlh pemahaman yg tidak memasukan perbuatan ke dalam pengertian iman,amal bukan bagian dari iman,iman sekedar ikrar dan pengakuan hati.
orang fasik dalam pandangan murjiah mukmin yg sempurna imannya meski melakukan kemaksiatan & meninggalkan ketaatan
apabila kt memvonis kafir seseorang krn meninggalkan beberapa syariat islam,tidak akan berlaku.selama tidak ada pengakuan hatinya,bukan krn ia meninggalkan amal tsb
adakah kesamaan antara pandangan trisetyarsa dgn definisi murji’ah diatas?
anehnya lagi cara pandang sekte ini adlh dgn seenaknya memvonis pelaku amalan tertentu yg gak sesuai dgn pandangan murjia’ah dgn negatif bahkan mangkafirkanya
sepertinya trisetyarsa ini belum mengerti kaidah “pemikiran/keyakinan/perbuatan hati,amal/perbuatan badan/sikap,ucapan/perbutan lisan…..yg bisa menjadikan pelaku tsb KELUAR dari ISLAM,dgn sadar ataupun dgn tidak sadar!”
@ jablay : Lain kali, kalau menulis itu berfikir dulu. Kalau menggunakan definisi yang anda tulis sendiri :
“MURJI’AH adlh pemahaman yg tidak memasukan perbuatan ke dalam pengertian iman,amal bukan bagian dari iman,iman sekedar ikrar dan pengakuan hati.”
Berarti Imam Samudera, Noordin M Top dkk adalah MURJI`AH !
Karena membunuh kafir zimmi apalagi membunuh muslim/mu`min bukan bagian dari keimanan. Sehingga Imam Samudera dkk secara sadar ataupun tidak telah memisahkan antara perbuatan dan keimanan alias Murji`ah.
trisetyarsa menulis:
@ Saudaraku alam : yang zhalim itu siapa? saya termasuk selalu mendoakan kaum muslimin, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal, dari kalangan manapun
alam menulis:
antara anda dgn saya mengambil sumpah atas nama ALLAH..siapa diantara kt yg mendzolimi umat islam baik laki/perempuan,baik yg hidup/yg sdh meninggal
jelas tulisan alam diatas berupa AJAKAN bukan TUDUHAN,yaitu mengajak diantara mrk berdua yg melakukan kedzoliman atas saudaranya maka laknat ALLAH atasnya(salah satu atau bisa dua2nya)
sedang tulisan trisetyarsa berdalih krn merasa dituduh dan menunjukkan betapa “baik akhlaknya”dgan selalu mendoakan umat islam semuanya
menurut saya hati kecil trisetyarsa mengakui kedzolimanya lantas berargument…tp ini cuman analisa terserah kpd pembaca untuk mengartikanya
@ jablay : saya kan sudah *mempersilahkan* sdr. alam atau sdr. jablay untuk melaknati saya. Sekali lagi … mempersilahkan.
Karena agama saya adalah Islam, dan mengembalikan segalanya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka urusan laknat-melaknat itu ada adabnya; tidak asal-asalan.
Entah sdr. alam itu agama dan keyakinannya apa, karena bermubahalah itu ada syariatnya.
Kalau menurut sdr. alam, mubahalah itu dapat dilakukan online; sedangkan menurut saya, sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 61, itu tidak dapat dilakukan online.
dasar murji’ah
@ Saudaraku alam : astaghfirullah. istighfar saudaraku, istighfar.
ya saya akan tetap istiqhfar,krn saya akan tetap menghitung dosa2 saya
apa anda jg istighfar?
sadarkah anda pola fikir anda masuk kepada salah satu madzhab sesat yg telah di kategorikan keluar dr agama islam oleh ulama2 terdahulu?
@ Saudaraku “Jablay” (baca : pelacur) yang semoga kembali ke jalan yang benar :
1. Alhamdulillah kita melazimkan untuk beristighfar di blog ini dan Insya Allah akan selalu jaga adab untuk selalu beristighfar dalam setiap posting dan komen2x-nya.
2. Pola fikir yang mana? Saya tidak berdiri di satu mazhab; pegangan saya hanya Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah SAW. Apakah ini salah?
sekarang mulai jelas kan siapa trisetyarsa
satu sisi
ketika trisetyarsa di hujat,ia ingin menunjukan kepada pembaca betapa “mulianya”budi pekertinya dan akhlaknya dgn menasehati u istiqfar/u ingat akan dosa menghujatnya
sisi laen
trisetyarsa menghujat orang laen seenaknya dgn merasa seolah diatas kebenaran,dgn melupakan kata istiqfar u dirinya sendiri
memang karateristik pelaku2 bid’ah adalah mengikuti hawa nafsunya saja
@ Saudaraku alam : Insya Allah yang kita hujat adalah Zionis dan antek2xnya yang mencoba melemahkan perjuangan para mujahid di Palestina. Kalau pun ada dari kalangan kaum muslimin yang dikritik, kita kritik dengan kasih sayang.
Seperti kritik saya terhadap teroris-khawarij, tidak sampai membawa saya kepada pengkafiran. Sebesar apa pun dosa mereka, seperti membunuhi manusia tak berdosa dan juga takfiri kepada jamaah lain, insya Allah bagi saya mereka masih muslim dan tidak masuk kategori kafir.
basa basi bos
coba anda sebut nama dan aktifitasnya antek zionis?
dan coba anda sebut nama dan aktifitasnya mujahidin?
lokal indonesia aja
termasuk pembelaan mrk u umat islam yg terbantai di ambon poso ketapang jawa timur tanjung priok dll,
dan termasuk kontribusi anda diwaktu kejadian tsb diatas
kmrn anda menjawab masalah itu urusan saya(trisetyarsa)dgn ALLAH,bkn dgn jablay..
kami pengen tau yg benar2 mujahid itu seperti apa?krn yg kami tau semua anda cela,jadi tlng anda jelaskan sikap yg benar bkn cuman tulisan tp dr tindakan nyata anda di lapangan
@ Saudaraku alam :
1. Tentang antek zionis : silahkan pelajari ini : http://www.jewwatch.com/jew-references-protocols-full-text-folder.html
Tentang organisasi di Indonesia, silahkan petakan sendiri siapa yang mengamalkan point2x protokol zionisme. Yang kental dengan nilai2x zionis adalah Jaringan Islam Liberal, World Bank dkk.
2. Tentang mujahidin : insya Allah dari setiap ormas islam ada mujahid-mujahidnya; apakah dari kalangan Muhammadiyah, NU, PKS, Majelis Mujahidin, FPI, dst.
Btw, siapa yang suka mencela?
dan pemahaman anda diatas itu bkn pemahaman ahlu sunnah wal jamaah,krn pemahaman mrk adalah berani mengkafirkan orang yg jelas secara lesan dan perbuatan sudah masuk kategori yg dapat mengeluarkan atau membatalkan sahadat!
dan sebaliknya tdk mengkafirkan orang yg blm terbukti kekafiranya.
belajar lagi noh
pemahaman yg aneh dan nyleneh
buktikan klo anda bermadzhah alquran dan sunnah,coba beranikah anda mengkafirkan JIL/syi’ah?
@ Saudaraku alam : Saya bukan jamaah takfiri, seperti anda, sehingga saya tidak berani mengkafirkan kelompok yang bukan golongan saya.
Selama orang tersebut masih syahadat secara lahiriah, namun masih melakukan amalan dan keyakinan yang *berpotensi* membatalkan syahadat, saya tetap tidak berani mengkafirkan yang bersangkutan.
Kalau anda ingin mengkafirkan teroris-khawarij seperti Imam Samudera, silahkan!
Tapi saya tidak menempuh jalan itu.
khowarij jabariah murji’ah mu’tazilah dll oleh para ulama bahkan para sahabat nabi dikafirkan dan diperangi bahkan oleh ali bin abu tholib ra,syi’ah dihukum dgn dibakar! fakta sejarah mana yg anda ingkari?u mendukung pemahaman anda bahwa khowarij syi’ah dll tdk kafir selama mrk bersahadat,trus dgn enaknya anda menjuluki orang2 tertentu dgn label madzhab tsb tanpa anda berani mengkafirkan nya sebatas menjulukinya! aneh benar aneh.. dan lebih aneh anda mengaku menggunakan alqur an dan al hadist,padahal para sahabat lebih tau dan mengerti tentangnya(alqur an dan al hadist) krontadiksi bgt pemikiran anda
@ Saudaraku alam : Saya tidak menafikkan sejarah. Tapi, kita bukan sahabat apalagi Nabi, sehingga harus berhati-hati dalam membuat kesimpulan dan kebijakan.
Seperti kalangan teroris-khawarij, seperti Imam Samudera dkk, apakah layak dikafirkan dan diperangi?
Menurut saya, sekalipun kelompok yang bersangkutan sangat dekat sekali dengan konsep khawarij, mari kita tetap memaafkan dan tetap menyikapi yang bersangkutan dalam koridor hukum yang menjadi konsensus bersama.
Kalau mereka membunuh, hukumlah yang setimpal dengan membunuh. Kalau hanya mencuri, hukumlah pula yang setimpal.
Jangan sedikit2x dikafirkan dan dibakar.
anda mengarahkan ke imam samudra trus..yg blm anda jawab apa kontribusi anda ketika ada konflik di ambon dl
branikah anda mengkafirkan JIL?
meski kt bkn sahabat apalagi nabi branikah anda mengkafirkan seorang yg bersahadat tp berfrofesi sbg peramal jodoh atau rejeki?
@ Saudaraku alam :
Anda seharusnya ikut halaqah dulu, mulai dari materi ma`rifatullah, ma`na syahadatain dst., agar dasar2x Islam dikuasai benar. Terutama, agar anda dapat membaca tulisan dengan benar.
1. Tentang JIL : Saya katakan JIL itu sesat. Tapi, saya tidak punya hak untuk mengkafirkan mereka, selama orang seperti Ulil masih syahadat, masih shalat, istrinya masih pakai jilbab dst. Tentang diterima atau tidaknya amal mereka, wallahu`alam; bukan hak saya menentukan amalnya diterima atau ditolak. Begitu juga dengan oknum2x JIL yang lain.
2. Kontribusi saya di konflik ambon. Untuk apa anda tahu? Anda mata2x, ya? Amalan jihad justru harus banyak yang dirahasiakan bukan diumbar2x. Selain dapat terjerumus ke riya, nanti akan jadi bulan2x-an musuh2x islam ketika terbongkar; itu yang terjadi dengan teroris-khawarij!
3. Tentang dosa pergi ke peramal:
a. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)
b. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
c. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
d. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, “Apakah penebusannya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau.” (HR. Ahmad)
e. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
—–
Dari hadist tersebut jelas bahwa orang yang pergi ke peramal itu tidak memenuhi syarat untuk dikafirkan. Memang dikatakan syirik dan kufur tapi syahadatnya tidak batal; kalau pergi ke peramal harus taubat dan membaca di point d.
Riya itu juga syirik; tapi orang yang riya tidak berarti syahadatnya batal.
nah ini yg bikin rancu pemahaman umum tentang khowarij adalah kafir menurut ijma’ ulama.padahal anda berpendapat pribadi tdk brani mengkafirkannya,lantas anda lempar wacana kekyalayak umum dgn menunjuk dgn jelas namanya dan madzhab khowarijnya..pastinya anda tau dgn kaidah khowarij secara umum anda meliat dgn jelas orang akan mengkafirkan mrk(imam samudra dll) apa seperti itu 7 an anda?dan tentunya anda tdk akan berani menjuluki khowarij,mu’tazilah secara sembarangan krn anda berprinsip tdk brani mengkafirkan orang laen tp anda tau kaidah umum bahwa khowarij itu kafir.seperti itulah agenda yahudi
@ Saudaraku alam :
Lihat lagi posting2x dan komen2x saya sebelumnya.
Seperti saya katakan, mengkategorikan Imam Samudera itu khawarij, Nurcholish Majid itu adalah Mu`tazilah, Ahmadinejadi itu adalah syi`ah, dst., dapat dengan jelas dapat dilakukan oleh para `ulama.
Masalahnya adalah apakah syahadat mereka batal alias kafir atau tidak.
Menurut saya, kesesatan mereka tidak cukup untuk dikategorikan dalam kafir.
gak nyambung bung yg saya tanyakan orang yg bersahadat tp berfrofesi sbg peramal rejeki dan jodoh kafirkah ia? bkn sebagai pasienya? paham.
trus u kontribusi di konflik kenapa takut menjelaskan?apa tdk terlibat?
@ Saudaraku alam:
Untuk kesekian kali saya ulang demi anda. Semoga ini yang terakhir.
1. Peramal rejeki dan jodoh yang bersyahadat apakah kafir? Jawab : Saya tidak berani mengkafirkan orang yang bersyahadat. Meramal rejeki dan jodoh adalah syirik dan kufur, tapi saya tidak berani mengkafirkan seseorang yang syahadat.
2. Sesuatu yang tidak diungkapkan bukan berarti tidak ada.
Ini juga pelajaran anak SD.
Silahkan anda dahulu mengajarkan kepada saya caranya mempresentasikan amal jihad.
1. Amal jihad apa sudah saudara lakukan?
2. Dimana?
3. Kapan?
Sekalian pertanyaan yang kemarin mengenai mubahalah, bgmana kalau anda dulu yang presentasi mengenai keluarga anda.
1. Siapa saja keluarga anda?
2. Mana fotonya?
Dst …
Kalau ini anda berhasil lakukan, nanti saya coba ikuti.
seharusnya lah anda jg belajar lg u tdk masuk ke pemahaman murji’ah.
bagaimana anda tau ulil masih sholat masih memegang sahadat istrinya berjilbab?sesederhanakah itu?
padahal kt semua tau pernyataan2 nya bnyk yg menyebabkan dia keluar dr islam contoh alkohol tdk apa 2 klo diminum di tempat beriklim dingin..jelas kan penyataan yg bisa menjadikan seseorang kafir?sepakatkah anda
@ Saudaraku alam : Ya, sesederhana itu. Berhukumlah pada sesuatu yang zhahir, jangan sesuatu yang sirri. Kalau dia mengakunya seorang muslim, hakimilah dia sebagai muslim.
Tentang pernyataannya, tergantung cara memandangnya. Namanya pendapat, selalu ada pro dan kontra. Sekali lagi, kalau maksiat yang lebih besar dari beropini saja masih tidak cukup mengeluarkan seseorang dari keislaman, apalagi sebatas opini.
Singkat cerita, saya tidak berani mengkafirkan Ulil, sebagaimana tidak berani mengkafirkan Imam Samudera, sesesat apa pun mereka.
lha wong jelas peramal meski ber ktp islam tetap aja kafir dan layak u dikafirkan,krn banyak hujah ttg masalah tsb!jelas..bertaubatlah krn faham murji’ah telah mewarnai pola fikir anda.jadi saya berlepas diri dr amalan anda gak perlu ada mubahalah presentasi jihad dll krn telah jelas siapa anda
@ Saudaraku alam : Ya, itu terserah anda. Kalau prinsip saya, tidak terlalu cepat menghakimi orang yang bersyahadat, sekalipun dia melakukan dosa yang sangat besar sekalipun.
Seharusnya anda lebih berani lagi bermubahalah dengan saya; bukankah begitu?
@ Saudaraku alam :
Bgmana dengan hadist ini:
http://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=80383792636&topic=10350
“Barangsiapa membunuh seorang mu’ahid (orang kafir yang ada dalam ikatan perjanjian), maka ia tidak akan mencium aroma surga, padahal aromanya bisa ditemukan (dari jarak) sejauh empat puluh tahun (lama) perjalanan.” (Riwayat Bukhari)
Jika kaum teroris berdalih bahwa mereka tetap boleh dibunuh karena meskipun mereka datang tidak perang senjata tapi mereka datang dengan serangan pemikiran. Maka harusnya perang pemikiran harus dilawan dengan pemikiran bukan dengan pengeboman, realitanya yang mati bukan hanya orang kafir, orang muslimpun banyak yang mati, padahal Nabi bersabda: “Hilangnya dunia lebih ringan di hadapan Allah ketimbang lenyapnya nyawa seorang muslim.” (Ibnu Majah)
—-
Terus terang, saya termasuk yang tidak tega kalau Amrozi dkk sampai benar tidak mencium bau syurga, sekalipun yang bersangkutan adalah teroris-khawarij.
oke peramal adalah syirik lantas anda tdk berani mengkafirkanya krn masih bersyahadat.
dan kalaupu terbukti secara syar’i orang tsb dpt dikategorikan batal syahadtnya apa anda tetap tdk brani mengkafirkanya?
@ Saudaraku alam : Seseorang yang sudah jelas keluar dari Islam (murtad) dengan sadar ya jelas sekali sudah dalam keadaan kafir.
trisetyarsa menulis
terus terang,saya termasuk yang tidak tega kalau amrozi dkk,sampai benar tidak mencium bau syurga,sekalipun yang bersangkutan adalah teroris- khawarij
nah disini letak provokasi anda dan ketidak konsistenya anda dan ingin mengarahkan kepola pemikiran anda
pertama
“anda merasa paling tdk tega klo amrozi tdk sampai mencium bau surga”
pernyataan anda ini untuk didunia atau akhirat nanti?klo u didunia pastinya pahala surga dan azab neraka blm berlangsung!klo u akhirat seolah anda layak u disurga dan tdk tega meliat orang laen dineraka!
sangat jelas ini penghakiman secara halus,siapa kah anda utusan dr langitkan yg diberi kekuasan u menilai?
anda gak sangup menanggung beban diri sendiri apalagi sempet2nya urus urusan orang laen..faham!
kedua
anda berprinsip tdk brani mengkafirkan orang laen tp pernyataan diatas lagi2 mengkhowarijkan orang lantas berandai2 dgn mendramatiskan seolah pelaku(amrozi)tdk akan mencium bau syurga..jelas inskonsisten anda ini
atau lebih jelasnya anda mengatakan amrozi adlh teroris khawarij..lantas memperhalus penunjukan bahwa amrozi tdk mencium bau surga dgn pernyataan TDK TEGA
itu bentuk koreksi samar u amalan amrozi..dan bgmapun jg anda tdk punya kelayakan u menilai orang apalagi sdh meninggal
TUHANKAH anda sungguh keterlauan,bertaubatlah!
@ Saudaraku alam : Jangan berlogika-logika sesat tanpa dasar. Dasarnya adalah Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa membunuh seorang mu`ahid tidak dapat mencium bau surga (Riwayat Bukhari) dan juga membunuh nyawa seorang muslim lebih berat dari dunia dan seisinya (Riwayat Ibnu Majah), maka jelas sangat berat sekali keadaan para teroris-khawarij kelak di alam kubur dan di Hari Pembalasan nanti.
Ini jelas hadist Rasulullah SAW.
Apakah anda sedang menggiring opini bahwa hadist2x tersebut salah?!
Ingkar sunnah-kah anda?!
ada orang yg mengadopsi pemikiran anda
dgn mengatakan anda adalah MURJI’AH,krn anda murji’ah maka anda SESAT!!tetapi tetap dia doakan selama masih syahadat dan sholat
tetapi dia(yg mengadopsi pemikiran anda)telah mendapatkan pemikiran yg lurus sesuai manhaj salafussholeh,tetap akan mengkafirkan anda selama terbukti secara syar’i kekafira anda dan akan diperangi seandainya terjadi peperangan antara islam dan kekafiran dan anda berada di pihak non islam
@ Saudaraku alam : atas dasar apa anda menuduh saya murjiah?
Manusia yang jelas2x ingkar Sunnah itu adalah golongan murjiah!
Taubatlah saudaraku …
Kesimpulan diskusi dengan saudara alam :
1. Saudara alam Ingkar Sunnah karena menolak hadist Rasulullah SAW:
“Barangsiapa membunuh seorang mu’ahid (orang kafir yang ada dalam ikatan perjanjian), maka ia tidak akan mencium aroma surga, padahal aromanya bisa ditemukan (dari jarak) sejauh empat puluh tahun (lama) perjalanan.” (Riwayat Bukhari)
“Hilangnya dunia lebih ringan di hadapan Allah ketimbang lenyapnya nyawa seorang muslim.” (Ibnu Majah)
2. Saudara alam adalah pendukung atau penganut teroris-khawarij.
tetpi sy jg menanyakan anda sejauh mana anda dlm memahami 10 pembatal islam karya syechMuh bin Abdul Wahab jg tentang al wala wal baro’?Jk kt bicara hadist tentuny kt hrs mengetahui ashabul urutny,syaroh,matan+sanadnya.Setahu sy tentang ilmu dien itu memiliki Masdhar jg Manhaj.Jk anda menjelskan sbuah permasalahn tlg cantumkn tentang marojihnya.ada pd kitab apa?ditulis oleh sapa?Secra pribdi sy salut pd anda,sblumnya sy ucapkan jazk khoir…atas penjelasannya.
[Beberapa komentar dari Saudara alam dan Jablay sengaja saya delete, soalnya isinya hanya hujatan, sehingga untuk menghemat waktu ini saja yang saya jawab]
Saudaraku Jablay :
Saya menghormati 100 % Syaikh Muhammad Abdul Wahab. Tapi, dalam beberapa hal, saya berprinsip agak lunak.
Betul, peramal, syi`ah, mu`tazilah, teroris-khawarij dan golongan2x sesat lainnya dalam tinjauan aqidah dapat dikategorikan dalam golongan yang batal syahadatnya; tapi, dalam rangka menyatukan umat, saya masih mencoba memaafkan dan berhusnuzhan bahwa bisa jadi Allah SWT tetap membukakan pintu maaf bagi mereka, selama mereka masih syahadat.
Kalau landasan syar`i Syaikh Wahab, saya setuju 100 %.
Ini do omong opo to, aq kok ola udeng
“hilangnya dunia lebih ringan dihadapan ALLAH ketimbang hilangnya nyawa seorang muslim(ibnu majah)
apakah kebetulan ketika dibunuhnya 3 orang muslim yg masih bersyahadat yg oleh trisetyarsa dicela sepihak ditemanggung dan bekasi..lantas terjadi bencana di tasik,trus dibunuhnya 4 org muslim yg masih syahadat yg oleh tri jg dicela sepihak,disolo lantas ada gempa di sumatra.lagi dibunuh 2 org muslim yg masih bersyahadat yg oleh tri jg dicemooh sepihak diciputat sampai saat ini blm ada bencana,
apakah maksud kandungan dr arti hadist diatas spt yg terjadi saat ini?
kesimpulanya sebenarnya trisetyarsa lah yg ingkar sunah
jg terkontaminasi pemikiran murji’ah kalau triset masih bersyahadat dan sholat
tp klo triset sdh keluar dr dien memang pantas kalau dia kaki tangan zionist
@ Marino :
Jika tunduk kepada hukum qishash, yaitu nyawa dibayar nyawa, dan juga hukum positif, maka pihak penegak hukum memiliki legitimasi untuk mengejar para pembunuh manusia tidak berdosa. Ketika para pembunuh itu melawan, penegak hukum memiliki pula legitimasi untuk memberikan perlawanan.
Tentang kaitan pengejaran teroris-khawarij dengan bencana, itu benar2x jaka sembung bawa tahu; tidak nyambung tahu …
Bencana tersebut menimpa manusia yang tidak memiliki kepentingan apa2x dalam pengejaran teroris. Kalau gempanya di mabes polri, boleh lah anda berkata begitu.
Mas pras, m.alam, and jablay, anda2 ini bicara apa to, kok inyong la udeng.. Kowarij, mu’tajilah, syiah, itu makanan apa to? Apa ada campurannya brambang.. Mbok minta resepnya..
@ Mbak Miyabi : Itulah orang2x itu; orang berdosa yang tidak mengerti apa2x dijadikan korban.
sdr Tri,persoalanny bkn pd berani or tdkny kt mengatkan kafir jg salh benarny dlm menghkumi Kafir,tesy lebh menitik bertkan kpd Kaidah hukum kafir,di dlm kaidah hkum kafir disbutkn”Barang siapa tdk mengataknKafir kpd sesuatu yg jelas kafir mk hkum kafir itu kembli kepdanya”Persoalan org tu kmbli tobt itu hak Allah krn HIDAYAH TAUFIK itu mutlak milik Allah sdang HIDAYAH IRSYAD itu punya manusa.jdi kt hny memiliki kuasa menympaikn kebenarn or nasehat menasehati meski kpd org kafir skalipun,agr kekafirn itu tdk smp dibw mati.Hal ini menjdi amal sholeh bg kita slama didunia hatta org itu akhirny mati dlm kekfiran.Kewajibn kt dlm amar ma’ruf nahi munkar tdk sbtas kpd kemunkaran amali sj tetp kt tegakkn amar ma’ruf nahi munkar itu jg kpd sdr muslim kt saat ia mendekati kebid’ahn aplg mendekti kekafiran.
@ marino :
Anda berkata: ”Barang siapa tdk mengataknKafir kpd sesuatu yg jelas kafir mk hkum kafir itu kembli kepdanya”
Saya setuju sekali.
Tapi, masalahnya, siapa yang berhak dilabelkan “kafir”? Dan atas dasar apa kita berhak mengkafir2xkan seorang muslim?
Kelompok teroris-khawarij sering disebut dengan jemaah takfiri yang senang mengkafir2xkan kelompok lain; kemudian dibalas oleh yang lain. Akhirnya terjadilah budaya saling kafir-mengkafirkan.
Untuk menyudahi budaya seperti ini, marilah kita jangan terlalu gegabah menghakimi seseorang dengan “kafir”, selama ia masih bersyahadat dan mengaku muslim.
ketika amrozy dkk dituntut oleh jaksa urip,seketika itu si jaksa mendapat gelar jaksa terbaik tp dlm dalam beberapa waktu jatuh harga dirinya dgn tervonis penjara krn koropsi klo itu jg gak ada hubunganya?
@ Marino :
Ya, sudah, setelah gagal mengkaitkan bencana dengan penggerebekkan teroris, kini berpindah ke masalah lain. 🙂
Yang memutuskan Amrozy cs dihukum mati, tidak hanya jaksa, tapi juga hakim, Mahkamah Agung, Presiden dsb.
Coba baca disini:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/09/07272491/jalan.panjang.amrozi.dkk.menuju.eksekusi
Nah, setelah Urip, apakah ada lagi bencana yang menimpa Hakim, orang Mahkamah Agung dan juga Presiden?
Tapi kok bencananya meleset ke Yogya dan Padang, ya?
Lagi2x jaka sembung bawa tahu …
mas tri/ mau tanya nih, bencana yg terjadi, mnrt pandangan anda, lebih utama berfikir logis alamnya atau disebabkan perilaku manusia lebih dulu..
@ Marino : Tergantung bencana alamnya. Di era Nabi2x sebelum Rasulullah SAW, memang bisa saja ada kaitan langsung antara azab dan perilaku suatu kaum, seperti azab di kaum Nabi Luth dsb. Tapi di era Rasulullah SAW, belum tentu ada kaitan.
Kalau anda mengatakan bencana alam disebabkan oleh hanya karena maksiat, maka bagaimana anda menjelaskan tidak adanya bencana alam di daerah2x di negeri2x non-muslim yang justru membantai umat Islam, seperti di daerah2x super elit di Amerika Serikat? Bgmana pula dengan daerah2x elit di Israel yang jauh dari bencana?
Sedangkan bagaimana menjelaskan bencana gempa di Padang Pariaman, dimana banyak orang shaleh terdapat di sana; tidak sedikit yang meninggal secara mengerikan, yaitu terbenam oleh longsoran tanah?
Kalau anda mengatakan bencana alam disebabkan perilaku kaumnya, maka anda justru menuduh beriman kepada Allah SWT membawa bencana, dan menjadi pengikut Bush, Obama, Benjamin Netanyahu dkk justru aman dari bencana. Jelas ini adalah pola pikir yang salah.
sdr marino mengapa gk komen lgi…?
sdr semua ini kok mudahnya terjebak dlm polemik yg merusak amalan hati….heran aq……..
@ Mas Asmoro :
Kalau bukan kita yang menyadarkan mereka2x itu (baca : korban pemikiran Noordin M Top dkk), siapa lagi, Mas?
Insya Allah saya akan menyediakan waktu dan bersabar untuk menyadarkan saudara2x kita itu.
Setelah kafir dihubungkan dg musibah bencana kemudian kafir dihubungkan dg jaksa Urip setelah itu mau dihubungkan dg apa lagi tu kafir ?……………Pusing, kagak nyambung2.
Jaka Sembung makan tauco,kagak nyambung makin ngaco!!!!!
bergabungnya faham2 murji’ah jabariah qodariah dan aliran pemikiran sesat laenya maka menjadi SEKULER
nah ini dia
jadi kesimpulan dr diskusi ini adalah:
trisetiarsa pengusung sekulerisme yg ingin menafikkan makna jihad qital yg sedang berproses
berhati hatilah semuanya!
@ Ahmad : Siapa yang menafikkan makna Jihad qital? Tidak ada satu pun tulisan saya di atas yang menafikkan makna jihad qital.
agenda yahudl dan kafirin adalah” perang melawan teroris” dan kata teroris adalah penunjukan kpd umat islam yg melawan mrk(baca yahudi dan kafir) baik secara lesan,pemikiran ataupun fisik. lnl sangat jelas dan sangat 2 jelas.
sayangnya ada sebagian umat lslam yg dgn sadar ataupun tdk sadar membantu mensukseskan agenda tsb
-u orang islam yg tdk sadar terlibat dlm mensukseskan agenda tsb termaklumkan dikarenakan begitu gencarnya propaganda dan provokasi dlm mensukseskan agenda”perang melawan teroris”
-u orang yg mengaku lslam tetapi sadar dan suka rela terlibat dalam mensukseskanya baik secara lesan pemikiran ataupun fisik,maka sebenarnya ia telah batal keislamanya alias KAFIR
kesimpulan dr diskusi/perdebatan:
trisetyarsa dgn sadar dan suka rela melibatkan diri dalam mensukseskan agenda “perang melawan teroris”
jadi trisetyarsa telah batal keislamanya(kalau ia memang islam) alias kafir.
@ marino :
Astaghfirullah … saya mengupdate blog ini selepas dzikir ba`da shubuh.
Ya, silahkan saja mengkafir-kafirkan saya; sekali lagi saya hanya bisa beristighfar dan mendo`akan agar tuduhan anda tersebut tidak berbalik ke anda.
Saran saya, sebelum terlalu gegabah mengkafir2x-kan orang, coba bertabayyun dulu, apakah saya memang seperti yang anda fitnahkan; karena tuduhan kafir akan berbalik kepada yang menuduh, jika yang dituduh ternyata tidak kafir.
Yang menjalankan agenda zionis yaitu teroris, zionis menabuh gederang. teroris yg notabene umat islam terpancing ,menari ikut gendangnya zionis, ya dia bersorak kegirangan.
Tinggal umat Islam dituding dari sana sini,sibuk membela diri.
wahai kawan semua..mendingan kalian smua keluar dr blog ini,biarkan orang berpendapat menurut pemahamannya masing2,memperjuangan tentang apa yg diyakininya,krn dg adanya blok ini justru memperkeruh suasana baik suasana hati or suasana jasadi bila kalian saling memperdebatkannya.Aku yakin sdr tri jg tdk akan merubah prinsipnya,mungkin jg dia punya tendensi trsendiri scr duniawi,apalah untungnya kt berdebat disini,,buang energi+pikiran sj.Masing2 kt punya tanggung jawab jg tugas sendiri2 untuk kt seleseaikan didunia+akhirat.Apapun pendapat kalian di blog ini baik yg setuju ataupun yg tdk sy hargai semua,krn kebebasn berpendapat merupakan hak asasi manusia yg tdk boleh diganggu gugat.Kita buktikan sj nanti diakhir jaman,yg jelas setiap Revolosi pasti dg mengangkat senjata untuk mencapai tujuan akhir melakukan perubahan dunia.
@ Mas Asmoro yth :
Sejujurnya saya katakan, tidak ada keuntungan duniawi berarti yang saya dapat kan dari menulis di blog ini.
Rekan2x pengunjung juga dipersilahkan keluar-masuk, mengungkapkan opininya, bahkan sampai dengan menuduh dan mengancam saya, juga dipersilahkan.
Btw, yang namanya revolusi tidak harus mengangkat senjata. Revolusi identik dengan perubahan yang cepat; tapi tidak identik dengan pertumpahan darah.
Silahkan dilihat2x disini, sebagai misal:
http://en.wikipedia.org/wiki/Scientific_revolution
Nabi Muhammad mengubah tatanan dunia tidak selalu dg senjata, tapi dg kebijakan bersikap dan berpikir. senjata digunakan hanya kalau diserang.dan kalaupun membalas serangan tidak boleh berlebihan,tidak kejam & sadis alias biadab.
Janganlah mengubah wajah Islam yg penuh kasih sayang menjadi wajah yg galak,seram dan sok jago. malu maluin.
Mas tri, waktu terjadi gempa dijaman kholifah umar ra, beliau berkata ‘wahai penduduk madinah, maksiat apa yg tlh kalian lakukan hingga membuat bumi berguncang… ‘ cara memahaminya bagaimn?
sya hanya heran, kenapa terlalu banyak yang mempermasalahkan Amrozi cs.. yg cukup membuat bingung adalah bukti-bukti tentang mereka (amrozi cs) adalah pelaku masih tidak kuat…..
cukup banyak kejanggalan dalam bukti2.. sehigga bukti mereka adalah pelaku cukup lemah…
yang aneh buktinya belum kuat mereka sudah dihukumi dengan seenaknya.. dari pihak pemerintah atau kepolosian memvonis mereka teroris, di pihak Islam ada yang memvonis mereka kafir, ada yang fasiq, khawarij, ada yang bilang mereka mujahid dll….
Ass.Wr.Wb.
Imam Smdr, Amrz,…hanya melakukan Qishas atas bykny muslim yg dibantai oleh USA dan sekutunya di Irak, Afghan,…bukankah Sesama Muslim adalah bersaudara! trus,kenapa bukan Tentara USA dan sekutunya yang dibalas?apakah cuma tentara Irak,Afghan,…yg mereka bantai?ternyata lebih banyak warga sipil yg terbunuh di Irak,Afghan,…jadi sangat dimaklumi kalau mereka membalas kpd warga sipil USA dan sekutunya!trus knp org islam ada juga yg turut jadi korban akibat aksi Imam Smdr, Amrz,…?bukankah korban2 itu Thatharus!
Assamuikum Wr Wb
Sesuai Keputusan Ulama Indonesia
Bahwa 3 Bom Syahid Indonesia adalah Prilaku Kurang Faham Ilmu Agama Jika Kita Melihat Surat Ulama Pada Pemerintah
Imam Samudra, Amrozi dan Mukhlas tetaplah seorang mujahid. yg syahid. Orang2 salafy murjiah di indonesia memang sering menghujat perjuangan mereka. Maklum saja manhaj salafy murjiah memang dri arab saudi yg gencar menyebarkan dakwah salafy model mereka. Denga dukungan dana berlimpah dri arab saudi, faham salafy murjiah menyebar ke seluruh dunia. Termasuk ke Indonesia. Mereka kerjaannya cuma dakwah dan dakwah tanpa realisasi jihad yg sebenarnya. Suka menghujat umat islam lain.. Salafy murjiah dimana2 menjadi pembela sejati pemerintah. Maklum saja, salafy murjiah memang sengaja di bentuk untuk kekuasaan. Paling tdk untuk melanggengkan monarki arab saudi dari pemberontakan.
Orang2 salafy murjiah mmg suka sekali menghujat umat islam yg berbeda faham dgn mereka. Mereka sering menyesatkan kelompok Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahir dll. Mereka menganggap diri paling benar… Sama sekali tdk pya rasa ukhuwah islam thd umat islam lain.
@Abu Tarno
Tepat sekali. Saya setuju dengan anda, karena itu memang adalah fakta.
Tragis memang.
Mas Agung,
salam kenal lagi, kita dulu pernah berkorespondensi sejenak, saat Anda mau ambil riset di Julich, Aachen.
Mau nanya sedikit ya..
di atas Anda bilang siapapun yang masih bersyahadat adalah muslim.
Untuk kalangan Ahmadiyah, mereka mengaku masih muslim, dan syahadatnya pun sama dengan muslim lainnya.
Bagaimana pendapat Anda?
Salam kenal lagi, Mas Muhkito, ya saya insya Allah masih inget koq …
Sulit Mas mengkaji ini, takut salah.