Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Mei 5th, 2009

Akhir-akhir ini kita dapat menyaksikan wajah asli hukum di Indonesia:

“Hukum tidak pandang bulu, semua sama di mata hukum: baik penegak hukum, pelanggar hukum ataupun orang yang taat hukum semuanya layak dipenjara.”

Manusia yang melanggar hukum, banyak yang dipenjara; itu bukan perkara aneh.

Tapi kini kita memasuki fase baru: penegak hukum yang sangat loyal kepada hukum dan sangat taat hukum, kini juga layak dipenjara, disebabkan oleh hukum Indonesia.

Manusia jenis pertama, yaitu pelanggar hukum, dipenjara karena benar-benar melanggar hukum; terlalu banyak pasal yang dapat menjerat manusia jenis pertama.

Tapi, ternyata hukum Indonesia membuka peluang lebar bagi penegak hukum yang taat untuk masuk penjara: penegak hukum dapat dipenjara akibat konspirasi penegak hukum yang lain yang merasa terusik oleh penegak hukum yang sangat taat hukum tersebut.

Seorang AA adalah seorang yang sangat cinta dan taat hukum; kita perlu akui beberapa prestasi yang bersangkutan, dan kita saksikan sendiri bagaimana yang bersangkutan berkali-kali mengatakan bahwa ia adalah penegak hukum yang siap mengikuti aturan hukum yang berlaku.

Nyatanya, AA, manusia yang taat hukum menjadi bulan-bulanan bagi penegak hukum lain yang terusik oleh si AA ini.

Jika benar si AA ini masuk bui, maka konsekuensi seriusnya adalah semakin besar gelombang ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum dan penegak hukum di Indonesia. Untuk apa taat hukum jika ujung-ujungnya akan bernasib seperti AA. 

{Oleh karena itu jangan salahkan pula kelompok seperti FPI yang sudah putus asa dengan hukum Indonesia dan memilih jalannya sendiri … }

Terkecuali, ini adalah saat dimana penegak hukum yang senang dengan mempermainkan hukum akan tersandung … dan hukum Indonesia akan memasuki fase baru yang lebih baik … amiin !!!

Iklan

Read Full Post »

I. Beberapa pelaku di lapangan dikenal sebagai manusia baik-baik dan sangat
cinta dan loyal kepada negara. Sebut saja Heri Santoso, yang pernah mendapatkan
penghargaan dari Polda.

Bagaimana penjelasan bahwa seorang Heri Santoso bisa berubah menjadi beringas
dalam waktu sekejap?

Kemungkinan pertama adalah beliau bertemu dajjal.

Kemungkinan lain adalah beliau *dijebak*. Ini diakui sendiri oleh pengacara2x
yang bersangkutan, bahwa terdapat *operasi intelijen* ketika Kombes WW
mendoktrin mereka2x ini bahwa membunuh Nasrudin adalah tugas negara. Kemungkinan
ini lebih masuk akal, mengingat orang2x seperti beliau sangat loyal kepada
negara, apalagi seolah2x Mabes Polri berada diberada dibelakang operasi ini.

Sumber:

1.
http://www.republika.co.id/berita/48132/Eksekutor_Bos_PRB_Merasa_Menjadi_Korban_\
Intelijen

2. http://www.youtube.com/watch?v=ymPQ9OBzuM0

3.
http://id.news.yahoo.com/dtik/20090504/tpl-biker-eksekutor-nasrudin-pernah-raih-\
51911aa.html

4.
http://foto.detik.com/readfoto/2009/05/04/164226/1126046/157/1/heri-santoso-di-m\
ata-ibunda

II. Antasari dan istrinya menolak opini negatif yang berkembang di media, tapi
malam harinya mengakui opini2x tersebut.

Bagaimana penjelasannya?

Kemungkinan pertama adalah si Antasari akhirnya mengakui kesalahan2x-nya selama
ini; termasuk istrinya, mungkin ketika acara konferensi press ia berbohong.

Kemungkinan kedua adalah, lagi-lagi ada operasi intelijen, ketika ada “SUMBER
PENYIDIK POLDA METRO JAYA” yang *membocorkan dan mendistorsi* hasil penyidikan
kepada media, sehingga lagi2x terbentuk opini bahwa si Antasari membenarkan
opini2x negatif yang tersebar di masyarakat.

Sumber:

1.
http://www.detiknews.com/read/2009/05/04/224325/1126204/10/pengacara-bantah-anta\
\
sari-ngaku-suruh-williardi-cari-eksekutor

2.
dari:http://www.detiknews.com/read/2009/05/04/201749/1126167/10/antasari-ngaku-s\
\
uruh-wiliardi-cari-eksekutor

======

Saya bukan penggemar fanatik AA.

Saya cuma seorang marbot mushalla di depok.

Hanya saja, saya sangat iba dengan nasib AA, Heri Santoso, Hendrikus dan
keluarga yang agaknya menjadi korban bulan-bulanan operasi intelijen yang entah
siapa dalangnya.

Mari kita semua mengamati kasus ini dengan cermat; karena sekali korban tak
berdosa, apalagi mereka adalah tokoh masyarakat, dapat dikorbankan untuk
kepentingan2x politik tertentu, apalagi konspirator ini dapat menggunakan
lembaga kepolisian dan kejaksaan demi agenda-agenda mereka, maka masa depan kita
semua benar2x berada dalam bahaya.

Sekarang korbannya bisa saja si AA, Heri Santoso atau Hendrikus; besok2x bisa
saja anda atau saya.

==

Salam,

Agung

Read Full Post »