Di hari ini, seorang Ilmuwan identik dengan hidup yang nyaman. Apalagi kalau bidang yang digelutinya berkenaan dengan hal-hal yang bersifat basah, yang secara finansial didukung oleh pemerintah ataupun sangat ramai dipasaran.
Tapi, kalau kita mencoba melihat sejarah, ilmuwan-ilmuwan yang menjadi legenda, seringkali jauh sekali hidup nyaman seperti itu; sebutlah Galileo, Shahab_al-Din_Suhrawardi, Imam Hambali dkk. Beliau-beliau ini contoh manusia2x yang rela membayar harga idealismenya dengan nyawa.
Ini agak mirip dengan jalan para Nabi, mulai dari Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Isa s/d Nabi Muhammad SAW yang selalu penuh jalan onak dan duri; beliau2x ini adalah wakil Tuhan dimuka bumi, tapi nasib mereka ditakdirkan untuk selalu ramai dengan cacian dan cercaan, sebagaimana firman Allah SWT
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”(QS. Al-Baqarah:214)
Disebabkan Ulama adalah pewaris para Nabi, agaknya Ulama tulen memang akan mengikuti garis nasib para Nabi untuk melalui jalan hidup yang agak tidak biasa dari manusia kebanyakan.
Para Nabi dan Ulama memang seringkali tidak populer karena berseberangan dengan penguasa. Penguasa identik dengan kekuasaan dan kekayaan; oleh karenanya penguasa populer dikalangan masyarakat awam. Sayangnya seringkali penguasa identik dengan ketamakan, sehingga mereka dapat saja dengan seenaknya memanipulasi rakyat banyak demi kepentingan-kepentingannya.
Manipulasi dilakukan dengan uang dan kekuasaan, dengan cara menyebarkan fitnah kepada lawan-lawan politiknya. Lawan politik penguasa yang dzhalim adalah golongan Nabi dan Ulama.
Pertanyaannya … apakah ini masih berlaku di era sekarang?
Sayangnya ada asumsi demikian.
Topik yang paling panas adalah tentu penguasa dzhalim yang diperankan shadow government yang dapat menyetir Clinton, Bush dan Obama demi agenda-agenda mereka. Salah satu isunya adalah WTC 9/11: dengan dukungan dana yang unlimited, masyarakat kebanyakan dapat disihir untuk mempercayai bahwa runtuhnya 3 gedung WTC di 9/11 (yang ditabrak 2 pesawat) adalah murni disebabkan gaya gravitasi.
Dan seperti kita tahu pula, masyarakat dunia, AS secara khusus, perasaan mereka dapat dimanipulasi demi kepentingan Bush & Administration. Ingat Bush pernah didukung lebih dari 80 % rakyat AS demi suksesnya pembantaian rakyat Afghanistan dan Irak.
Kalau kita sudah menentukan penguasa dzhalimnya, yaitu Bush & Administration yang kemungkinan diteruskan oleh Obama, lalu siapakah Ulamanya?
Osama bin Laden?
Wallahu`alam …
{saya ragu beliau masih hidup atau sudah tewas sejak lama sebelum 9/11 2001.}
Tinggalkan Balasan