Beberapa abad lalu, ada orang yang bernama Shalahuddin yang membebaskan tanah Palestina. Shalahuddin bukanlah orang Palestina, melainkan orang dari luar Palestina yang berjuang untuk Palestina.
Kini ada pula seseorang yang bukan pula warga Palestina, bukan pula orang Arab, atau negara Asia. Orang itu dari Amerika Serikat dan orang itu adalah seorang wanita.
Wanita itu adalah Rachel Corrie. (silakan kunjungi juga: https://trisetyarso.wordpress.com/2007/09/18/kisah-yang-ingin-dihapus-oleh-cnn/)
Rachel Corrie gugur karena memasang badan untuk menghalangi bulldozer Israel yang akan meratakan rumah warga Palestina, di masa ketika bahkan orang-orang Islam, Palestina dan Arab tidak berani melakukan apa yang dilakukannya.
Yes, she is a hero. Someone willing to die for her conviction, for what she think is right.
Akan tetapi menyamakannya dengan seorang Shalahuddin, seorang raja muslim yang adil, mujahid, pembela Islam dan pembebas palestina … saya pikir kurang tepat.
Akan tetapi kita menghargai Rachel Corrie, seorang yang jujur terhadap nuraninya dan berjuang hingga darah penghabisan.
Kisah Rachel Corrie ini dibenam oleh Pemerintah Amerika karene khawatir terjadi revolusi dan keliatannya strategi itu berhasil. Namun banyak elite politik amerika yg tidak bisa terus menerus dalam kebohongan tapi selalu terancam di bunuh.
Kematian Rachel membuktikan bahwa Israel tidak hanya membunuh para muslim tapi juga orang2 yang berusaha untuk melindungi muslim itu, tidak peduli apakah ia protestan, budha, atau bahkan yahudi juga. Jadi jelas ini bukan perang agama, melainkan perang memperebutkan wilayah. Tapi mereka berhasil mempropaganda seakan2 ini adalah perang agama, dimana Yahudi merasa terintimidasi oleh Palestin, sebuah kebohongan besar. Silahkan jalan2 di situs ini http://www.ifamericansknew.org/index.html
Payah 2x bahasa Inggris gw,mo belajar lg kayaknya udah ketuaan
Rachel Corrie tewas karena dia memperjuangkan apa yang dianggap benar. Terlepas siapa dia,semangat dan pengorbanannya yang harus kita kenang…jangan pernah lupakan Rachel Corrie dan darah darah orang tak berdosa yang mati di tanah Palestina oleh kebiadaban tentara israel.
[…] https://trisetyarso.wordpress.com/2007/09/22/rachel-corrie-shalahuddin-abad-ini/ […]
Alhamdulilah, nama Rachel Corrie sudah diabadikan pada sebuah kapal laut untuk digunakan sebagai bantuan kemanusiaan, khususnya saat ini akan meluncur ke Palestina meskipun terjadi pembajakan yg dilakukan Zionis Israel terhadap kapal bantuan dari Turki.
anda tahu Saladin? Bagaimana sejarahnya? Bagaimana strateginya? Bagaimana adilnya beliau? Bahkan beliau tidak mau berperang dengan musuh yang tidak seimbang. Musuhnya (King Richard I) sedang sakit, dan beliau sendiri yang datang ke tendanya dengan membawa obat. (suka bahasa inggris? historylearningsite.co.uk/Saladin.htm)
Beliau orang yang begitu mulia. Kepemimpinannya, tidak diragukan dan begitu disegani, oleh musuhnya.
Jika anda ingin membandingkan keberanian Rachel dan Saladin, anda harus cari tahu berapa banyak anak-anak Palestina yang jauh lebih berani dan jauh lebih cerdas dari Rachel. Mereka masih bertahan hingga saat ini. Mereka punya strategi. Dan anda, disini membandingkan seorang Rachel sebagai Saladin? Apakah Saladin berasal dari Inggris? Berasal dari kampung musuhnya sendiri? Logika atau analogi apa lagi yang anda gunakan? Lebay plus untuk anda. Saya jadi ragu orang seperti anda mengambil PhD. Bahkan saya jadi berpikir, mungkin ada lebih banyak orang yang lebih layak, untuk dapat PhD, sayangnya kurang beruntung.
@imam: Sungguh disayangkan, anda lebih berminat bermain dengan “out of message ” daripada “the message” dari posting saya ini. Pesan dari posting ini adalah adanya seorang putri dari Amerika yang rela mati untuk membela Gaza; ini teguran keras bagi orang seperti anda atau saya yang hanya mampu teriak2x tapi tidak mampu berjuang seperti Corie.
Mengadu-adu antara pemuda Palestina dan Corie jelas tidak bijak, sebagaimana mengadu2x antara Salahuddin dengan Corie; mereka telah mempersembahkan yang terbaik. Tinggal kitanya gimana.
Tentang Ph.D, itu mah tergantung dari institusi yang mau nerima kita. Ph.D saya tentang quantum information, kebetulan pemerintah Jepang mau ngasih dana untuk riset tentang itu; kalau anda atau orang lain mau gabung dengan riset di Jepang tentang quantum information, silahkan2x saja; asal qualified.
hmm…justru itu, pak Agung, sepertinya anda tu kurang jeli, yang anda angkat, bukannya pesan tersampaikan, tapi malah anda secara tidak langsung membantu zionis memberikan pesan bahwa amerika (meskipun itu hanya sebagian kecil warganya) membela Palestina. Anda tidak menekankan tentang apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina. Masih mending hanya bisa berkoar, tapi itu untuk membela Palestina, daripada berkoar untuk membantu zionis.
Anda orang yang potensial, anda diberi fasilitas (otak dan kesempatan), yang jauh lebih baik dari saudara-saudara muslim yang lain. Dan tolong, sertakan sumber dalam tiap analisis Anda. Tambahkan link sejarah Saladin (dari sumber Islam saya harap. Bukan tulisan orang kafir), misalnya dalam artikel ini. Semoga Allah menjaga Anda, dan ditunggu kontribusinya bagi ummat. PS: di Indonesia hanya segelintir orang yang mengerti fisika, dan saya termasuk orang yang kurang suka dengan fisika, dan juga orang yang berkecimpung di dalamnya. Beberapa orang yang saya temui terlalu arogan padahal baru S2, dan mudah-mudahan pak Agung tidak termasuk di dalamnya. Amin.
Apa yang dilakukan Corrie adalah pesan bagi rakyat Amerika Serikat bahwa Israel adalah penjajah. Yang perlu anda tahu, Corrie pun di Amerika dimusuhi; silahkan lihat di wikipedia.
Sebagai Umat Islam kita harus adil dalam melihat sesuatu; janganlah kebencian terhadap pemerintah AS turut pula menutup mata terhadap warga AS yang turut menuntut dan membela kebenaran.
perlu diketahui pak, ada kemungkinan apa yang terjadi sekarang adalah sebuah skenario besar untuk menunjukkan pada dunia bahwa yang terjadi di Palestina adalah penjajahan biasa, bukan perang agama. Karena yang mereka bunuh tidak cuma muslim. Sejak kapan yahudi menghormati kristen? bahkan kitab mereka pun tidak bisa kita sebut injil lagi, begitu banyak yang dirubah dalam kitab injil demi kepentingan yahudi.
Jangan-jangan pak Agung termasuk yang meyakini di Palestina bukan perang agama? Saya sedih jika ternyata seperti itu.
Dampak apa yang terjadi jika ternyata semua masyarakat dunia menganggap bahwa di Palestina bukanlah perang agama? Maka muslim tidak akan tergerak…karena merasa itu bukan perang agama. Kita tahu, muslim paling sensitif jika ada isu agama. Muslim dididik bahwa Islam itu mulia, indah, damai, tapi jangan pernah ganggu muslim, karena muslim mampu membalas, darah dibayar dengan darah (qishash).
Dan anda pak Agung, bisa jadi salah satu yang ikut membantu skenario itu. Dengan kata lain, anda adalah agen zionis yang berpura-pura peduli dengan Palestina (hasil dari pola pikir seperti yang anda sebutkan di beberapa artikel anda yang lain tentang agen zionis).
Benar kalau kita harus melihat dari sisi yang lebih adil bahwa Rachel Corrie ingin membuka mata rakyat Amerika kalau ada ketidak adilan di Palestina yg diluar batas perikemanusiaan, tapi jangan sosok Rachel Corrie disejajarkan dg Shalahudin dong, belum levelnya, nanti banyak umat Islam tersinggung.
Saya juga kurang setuju.