Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Sains’ Category

Baru-baru ini, majalah mengangkat topik sekitar prediksi masa depan, yaitu kapankah komputer akan melebihi kepintaran manusia? Atau, untuk lebih kontroversial, kapankah manusia (ketika sepenuhnya telah dapat diproduksi sebagaimana memproduksi komputer) akan tidak mati ? Menurut para teknolog, itu terjadi tahun 2045.

(Catatan: saya secara pribadi tidak percaya manusia mampu membuat teknologi yang menolak kematian)

Di edisi tersebut, ditampilkan trend yang telah terjadi dan akan kita hadapi hingga 2045, sebagaimana dibawah berikut (gambar dibawah telah diedit oleh saya; bagian komputer kuantum adalah hasil edit-an):

Terlepas apa yang terjadi pada tahun 2045, tapi ada masa yang perlu kita waspadai bersama, yaitu era “berakhirnya Moore`s Law“, yaitu sekitar tahun 2015 hingga 2020. Sebetulnya bukan Moore`s Law yang akan berakhir, tapi diprediksi, ilmu komputer dan teknologi yang ada sekarang tidak akan mampu mengikuti Moore`s Law: tuntutan komputasi semakin meningkat secara eksponensial, tetapi diiringi dengan tuntutan memperkecil ukuran transistor.

Terdapat konsensus, bahwa harus ada alternatif baru, untuk menjawab tantangan Moore`s Law tersebut. Dan kandidat yang paling kuat adalah komputer kuantum.

Alasan kenapa komputer kuantum menjadi kandidat yang sangat kuat, argumennya sangat panjang (salah satu sumbernya, dapat dibaca di tesis saya), ditopang oleh bukti teori dan eksperimen:

1. Komputasi kuantum terbukti lebih efisien ketimbang komputasi konvensional. Beberapa algoritma kuantum, seperti Shor`s algorithm (algoritma faktorisasi) dan Grover`s algorithm (algoritma pencarian database), terbukti lebih efisien ketimbang algoritma yang kita kenal sekarang. Van meter et. al. , sebagaimana terlihat di grafik berikut, menunjukkan bagaimana perbandingan keefisienan Shor`s algorithm melawan algoritma klasik pada berbagai frekuensi prosesor.

2. Penemuan-penemuan dalam bidang eksperimen yang mendukung komputer kuantum mencatat kemajuan yang sangat signifikan. Implementasi eksperimen komputer kuantum sering disebut dengan kriteria Divincenzo: (1). Sistem fisika yang mendefinisikan qubits dengan baik; (2). Inisialisasi qubits ke dalam ground state; (3). Waktu decoherence yang lama; (4). Memiliki himpunan gerbang kuantum universal; (5). Membolehkan pengukuran sistem kuantum dengan presisi yang tinggi.

Penemuan-penemuan eksperimen dalam sepuluh tahun terakhir sangat mengagumkan. Hingga kini, terdapat berbagai macam sistem kuantum yang memungkin bagi implementasi komputer kuantum, seperti quantum dot, silicon quantum computer, cavity quantum electrodynamics, superconducting qubits, topological quantum computer, dst.

Revolusi komputer kuantum benar-benar di depan mata … tinggal beberapa tahun terhitung mulai 2011; masih belum terlambat bagi Bangsa Indonesia dalam berpartisipasi … asalkan kita tidak terjerembab dalam kasus ecek-ecek seperti terorisme, Ahmadiyah, Gayus, Nurdin Halid dst …

Iklan

Read Full Post »

http://orf.sfc.keio.ac.jp/program/exhibition/e052.html

Terkait:

https://trisetyarso.wordpress.com/2007/11/07/teknologi-kuantum-milik-asia/

https://trisetyarso.wordpress.com/2007/11/27/alexei-kitaev/

https://trisetyarso.wordpress.com/2007/11/23/oleh-oleh-dari-sfc-toward-extreme-roppongi/ 

Read Full Post »

Rekan-Rekan yth.,

Hari ini alhamdulillah saya memiliki buku “Classical and Quantum Computation” karya Alexei Kitaev.

Sehingga lengkaplah koleksi buku QC saya; setelah sebelumnya dibelikan buku karya Nielsen dan Chuang oleh Prof. Itoh.

Setahu saya, kemunculan Kitaev sangat fenomenal; sekitar tahun 1997, kalo gak salah, beberapa suhu fisika seperti Preskill dan Freedman tiba-tiba menyebut-nyebut nama Kitaev.

Ide Kitaev telah dikutip oleh mereka berdua, sekalipun masih dalam status “unpublished”.

Idenya memang dahsyat sekali; dan memang, untuk orang awam seperti kita, agak berat untuk dicerna.

Kemarin ketika ada Quantum Information Symposium di Keio, saya ngobrol dengan orang Cambridge mengenai idenya Kitaev.

Beliau sendiri, mengaku agak menjaga jarak dengan idenya Kitaev, karena agak takut … katanya beliau menghindari matematikawan Rusia … karena kerjanya gila-gila 😀

Kalo saya, dengan bekal iman di dada, rencananya ingin tancap terus 😀

Kita lihat, apakah dalam setahun ke depan saya bisa publish paper bersama Prof. Rod mengenai idenya Kitaev atau tidak. 🙂

Read Full Post »

Rekanz,

Video yang sangat menarik ini, barangkali merupakan cuplikan bagaimana berfikirnya orang Jepun.

Sederhana, menarik, sarat akan makna dan penuh inovasi !

Kayaknya kudu ditiru banget sama orang Indonesia.

http://www.youtube.com/watch?v=Kxs6qGVVyng

(Makasih sepenuhnya untuk Roby Muhammad … )

Read Full Post »

Rekan-Rekan yth.,

Seperti kita tahu, sains masa lalu di peradaban umat Islam sangat dahsyat.

Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Haytsam dst … adalah segelintir nama yang memberikan kontribusi besar bagi peradaban umat manusia.

Namun, untuk memajukan kembali sains dan teknologi di umat ini, para pakar berbeda pendapat.

Secara garis besar, menurut saya, terdapat dua aliran besar dalam memahami sains dan keterkaitannya dengan agama.

Pertama, aliran Prof. Pevrez Hoodbhoy, yang memahami bahwa sains itu neutral dan usaha-usaha menspiritualkan sains adalah pseudo-science.

http://en.wikipedia.org/wiki/Pervez_Hoodbhoy

Kedua, aliran Seyyed Hossein Nasr, yang memahami bahwa sains dan spiritualitas itu adalah satu.

http://en.wikipedia.org/wiki/Hossein_Nasr

Wassww.,

Agung

Read Full Post »

Assalamu`alaykum wr.wb.

(Mode on: Surprised)

Gile Bener! Buju Buneng!

Itulah barangkali ekspresi yang tepat untuk menggambarkan kagum saya terhadap inovasi yang dibuat kawan-kawan di SFC. Klik : http://orf.sfc.keio.ac.jp/

Hari ini, saya ngikut SFC Gank (Mas Husni and the gank (Dikshie dan Oom Abbas)) untuk menghadiri acara di Roppongi, yaitu SFC Toward Extreme.

Acara tersebut menampilkan hasil-hasil riset yang dibuat oleh anak-anak SFC.

Produknya macam-macam; ada mobil kebanggaan orang Keio, yaitu Eliica, ada payung yang berfungsi sebagai speaker (sehingga mendengarkan musik Ipod atau HP tidak perlu pakai headphone), ada Kamus Arab (yang berfungsi menerjemahkan setiap kata bahasa Arab) dsb.

Yang menarik, Prof. Rod Van Meter menampilkan mesin Babbage reversible dengan menggunakan lego. Babbage mesin ini nantinya akan dijadikan simulasi dalam arsitektur komputer kuantum.

Silakan lihat-lihat di:

http://picasaweb.google.co.jp/trisetyarso/SFCTowardExtreme

Orang Indonesia kudu bikin acara-acara serupa …

Salam,

Agung

http://www.agungtrisetyarso.com

http://www.appi.keio.ac.jp/Itoh_group/members/memberse.html

http://www.sfc.wide.ad.jp/aqua/Members.html

Read Full Post »