Revolusi Sains Indonesia

Ditulis dalam Blogroll, Entertainment, Fisika, Hiburan, Pameran, Pendidikan, Revolusi, Sains, Uncategorized | 14 Komentar

14 Tanggapan

1. pada November 26, 2007 pada 12:30 am | Balas Agung Terminanto

   Sangat bagus,
   Thank telah berbagi..

   Sangat mencirikan orang Jepang,
   dg pikiran logika ilmu dasar, kecerdasan, kesederhanaan, dan keakuratan dan ketelitian.

   Hebat,
   Kapan Indonesia spt ini ya…

   Salam

   
   
2. pada November 26, 2007 pada 2:08 am | Balas zaidan jauhari, SE

   I am very happy if Iget it Please send me sir

   
   
3. pada November 26, 2007 pada 2:50 am | Balas tanpeng_liang

   sebetulnya, cerita dora emon sendiri dalam bbrp episode malah menampilkan teori relativits einstein dalamperspektif dunia anak.

   Misalnya, dora emon menggambari 2 buah titik diatas kertas, dan menarik garis lurus yg menghubungkan titik itu. Kemudian, dora emon menunjukan bahwa jarak terpendek diperoleh dengan cara melipat kertas tersebut sehingga kedua titik itu bertumpuk di tempat yang sama.

   sinetron kita bagaimana?

   
   
4. pada November 26, 2007 pada 4:29 am | Balas Chaeruddin

   tanpeng_liang,

   Memang era mereka (orang jepang) saat ini sudah sampai pada tahap ‘bagaimana strategi konten’, kalo diiindonesia sendiri masih berorientasi ‘bagaimana membuatnya(memproduksinya)’ sehingga kalo mau lihat kualitas sinetron indonesia, konten masih belum yang utama, gak peduli ada unsur kreatifitas, inovasi dll, yang penting bagaimana tampilannya..aktor yang cantik, tampan, setting latar rumah2 orang kaya, asesoris yang wah, mobil yang mewah dll…menyedihkan memang, namun itulah realita…

   Salam,

   Chaeruddin

   
   
5. pada November 26, 2007 pada 6:01 am | Balas Soebiantoro

   Indonesia bisa jika “MAU”, teorinya sendiri sangat-sangat sederhana. Saya mengenalnya sendiri saat SD th 75-an dan dipraktekan disekolah-sekolah inpres. Sayang Pendidikan kita bergeser ke “Money & Lifestyle” Oriented… apalagi sekarang Pendidikan “Sangat Mahal”, Saya sendiri th 1983 Uang kuliah masih 19rb/Semester.
   Semoga INDONESIA Tercinta menyadari apa yg terjadi saat ini.

   
   
6. pada November 26, 2007 pada 9:37 am | Balas benbego

   belum liat videonya, jd lon bisa komen. Tapi secara garis besarnya aku tahu gimana orang jepang dari berbagai film yg aku tonton. Tujuan hidup mereka luar biasa, penuh semangat, inspiratif dan … ? 😀

   
   
7. pada November 26, 2007 pada 12:06 pm | Balas hansteru

   Wah keren Videonya…
   Bisa pas semua gitu….

   
   
8. pada November 26, 2007 pada 12:07 pm | Balas Soebiantorot

   Mas Soebiantoro, anda mengenal yang namanya inflasi?

   
   
9. pada November 26, 2007 pada 12:13 pm | Balas agoez

   FYI,

   Video tersebut adalah rekaman dari acara rutin untuk *ANAK-ANAK* tiap hari lewat channel NHK Education. Kalau teringat dengan TPI, rada miris juga ….

   
   
10. pada November 26, 2007 pada 1:15 pm | Balas sekon

    wah gung, ane sering main game komputer kayak gini dulu …persis. kita dimita menyusun dari barang2 yg ada, tp lupa apa softwarenya…lumayan menantang otak kanan, biasanya fisika masuk lewat otak kiri hehehe

    
    
11. pada November 26, 2007 pada 8:15 pm | Balas mulut

    welgedewelbeh
    Setiap bangsa ada kurang ada lebihnya, nggak semua punya Jepang bagus, yang bagus dicontoh yang jelek ya nggak usah. Masak kita juga mau nyonto inferiority complex mereka dalam hal bentuk fisik yang diujudkan dalam ujud kartun-2 jepang yang kebanyakan bermata lebar, atau yang bertema baron-baron eropa abad 18 (candy-candy, de el el). Serta obsesi mereka akan sex yang begitu konyolnya (renungi deh status jepang sebagai produsen adult movie nomor wahid). Atau kekosongan jiwa mereka, “agama mereka itu ya …. kerja keras dan disiplin”.

    yang paling betul itu ya … nggak usah pake minder lah …. gampang saja, yang baik diambil, yang buruk dibuang jauh-jauh

    Baca juga artikel ini (terkait dengan budaya Jepang), yang lebih real implementasinya di Indonesia
    http://jepits.wordpress.com/2007/11/12/membiasakan-chindogu-di-kampus-teknologi/

    
    
12. pada November 27, 2007 pada 4:23 am | Balas yarza

    Kayaknya Indonesia gak bakal bisa nyusul yang kayak ginian walaupun dah nyampe tahun 2030…

    
    
13. pada Januari 12, 2008 pada 3:06 pm | Balas yunita06

    kreatif banget yah……

    Two thumbz up…
    heheheh….

    
    
14. pada Juli 4, 2008 pada 4:35 am | Balas nuril

    yah,, gak bisa dibuka videonya.. 😦

    
    

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Ketikkan komentar di sini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Email (wajib) (Alamat takkan pernah dipublikasikan)

Nama (wajib)

Situs web

You are commenting using your WordPress.com account. ( Logout /  Ubah )

You are commenting using your Facebook account. ( Logout /  Ubah )

Batal

Connecting to %s

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

Δ