Feeds:
Pos
Komentar

Archive for November 1st, 2007

Rekan-Rekan yth.,

Saya cuma berfikir, apakah tahun depan akan ada momen besar pergeseran kekuatan dunia?

Amerika sekarang sedang melemah dan akan semakin melemah di tahun depan.

http://tech.groups.yahoo.com/group/Interdisiplin/message/2890

http://news.yahoo.com/s/ap/20071101/ap_on_bi_ge/chrysler_job_cuts

 http://news.yahoo.com/s/ap/20071101/ap_on_bi_st_ma_re/wall_street

http://news.yahoo.com/s/ap/20071101/ap_on_go_pr_wh/bush

Iklan

Read Full Post »

“Ujung Jalan Balubur”

Rekan-Rekan yth.,

Dalam sebuah milis, ada seorang alumni ITB yang sangat terkejut dengan perkembangan yang terjadi di daerah Balubur dan sekitarnya.

Beliau, yang angkatan 80-an tersebut, sangat terkejut dengan perubahan drastis yang terjadi dengan daerah yang dulu cukup berkesan tersebut; kemudian saya jadi berpikir kembali, apakah pembangunan selalu seperti yang dikatakan Iwan Fals dalam “Ujung Jalan Pondok Gede”, yaitu selalu tidak beradab?

Ternyata tidak selalu begitu.

Saya diceritakan oleh Mas Achmad Husni Thamrin, yang merupakan “sesepuh” kami di Keio, dulu ketika kampus SFC dibangun, ada sekeluarga elang yang memiliki sarang di sebuah lokasi yang merupakan bagian dari rencana pembangunan tersebut. Hebatnya perasaan para kontraktor di Keio adalah elang yang berkeluarga tersebut tidak diusir, melainkan diberikan tempat dan waktu yang lama untuk mencari tempat baru. Keluarga elang tersebut diberi waktu untuk berkeluarga, membesarkan anak dengan nyaman dst., sampai akhirnya elang tersebut benar-benar pindah.

Begitu juga kalau kita lihat dengan pembangunan di Keio dsb; pembangunan tersebut tidak melanggar estetika dan juga etika yang ada, sehingga pembangunan dalam skala besar dan kecil dapat dilakukan dengan beradab; yaitu tidak mengganggu masyarakat sekitar.

Memang ironi sekali, kalau kita lihat di bangsa kita yang konon kabarnya, bersilakan “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dsb., dan konon kabarnya pada beriman.

Pembangunan seringkali dilakukan tanpa mengindahkan etika dan estetika yang ada; misal pembangunan jalan layang di balubur benar-benar meluluhlantakkan romantisme suasana balubur, persis seperti yang pernah dikatakan Iwan Fals dalam syairnya:

Ujung Aspal Pondok Gede
Karya : Iwan Fals ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )

Di kamar ini aku dilahirkan
Di balai bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu

Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun

Kambing sembilan motor tiga bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya

Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi dan tak akan pernah kembali”

Thx to http://iwanfalsmania.blogspot.com/2006/04/ujung-aspal-pondok-gede.html

Read Full Post »

Assww.,

Sudah kedua kalinya ITB tidak masuk 100 besar universitas di Asia versi webometrics.

http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia

AADI (Ada Apa Dengan ITB?)

Wassww.,

Agung

Read Full Post »

Indonesia & Negeri Mati yang dibangkitkan Tuhan

 

 

Indonesia sekarang, adalah negeri tanpa harapan. Di negeri ini, terlalu banyak kata untuk menggambarkan kerusakan, kebejatan, kebodohan dan kekotorannya. Sebaliknya, terlalu sedikit kata untuk dapat menggambarkan prestasi, kebaikan dan keberhasilannya. Negeri ini telah mati.

 

Nyaris setiap penduduk di negeri ini sudah merasa tidak punya harapan, sehingga setiap dari mereka merasa perlu untuk keluar dari negeri ini selama memungkinkan.

 

Adakah harapan ? Jawabannya tidak ada, bagi mereka yang tidak percaya Tuhan. Bagi Anda yang percaya Tuhan … jawabannya Ada !!

 

Tuhan berfirman di Surat Al-Baqarah ayat 259 :

 

“…apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia (orang itu) berkata : “Bagaimana Allah akan menghidupkan kembali negeri ini setelah kehancurannya ? “ Maka Allah mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:”Berapa lama kamu tinggal di sini ? “ Ia (orang tsb) menjawab:”Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman:”Sebenarnya kamu tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi umat manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu,  kemudian Kami akan menyusunnya kembali, kemudian Kami akan membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata : “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

 

Sebagaimana kisah Nabi Ismail yang ditaruh di tengah padang pasir yang sangat tandus. Secara perhitungan akal sehat, Nabi Ismail tidak akan bisa hidup di tengah-tengah padang pasir yang sangat tandus … tetapi apa yang kemudian terjadi ? Justru dari peristiwa itulah awal mulanya kota Mekah berdiri.

 

Sejarah mencatat, prestasi yang besar seringkali diawali oleh keputusasaan. Apa yang kelihatan sebagai akhir, seringkali merupakan awal yang sesungguhnya. Malam yang semakin pekat, merupakan ciri munculnya mentari di pagi hari.

 

Insya Allah, Indonesia oleh Tuhan sedang dijadikan tanda kekuasaanNya, dengan cara menjalani proses yang sedang lihat sekarang ini.

 

Kita tidak tahu sampai kapan proses ini akan berlangsung, itu bukan urusan kita. Yang perlu kita lakukan adalah bekerja, bersabar dan berdoa.    


Read Full Post »